Banyak orang mengira memiliki pasangan bule itu pasti menyenangkan. Padahal namanya hubungan (pacaran atau berumah tangga) di mana pun dan dengan siapa pun sama saja. Malah kadang mixed couples (pasangan campuran beda negara dan beda ras) lebih banyak menghadapi kesulitan, baik dari hubungan pribadi maupun hubungannya dengan lingkungan.
Bagi mixed couples yang menetap di Indonesia pasti merasakan banyak hal yang cukup mengganggu. Orang banyak yang kepo dengan kehidupan para istri/pacar orang bule. Khususnya jika tinggal di lingkungan yang masyarakatnya kurang berpendidikan atau di daerah yang jarang sekali kedatangan bule.
Di Indonesia bule masih dianggap manusia “berbeda” oleh kebanyakan orang. Memang sih beda warna kulit dan bentuk tubuh, tapi di luar perbedaan fisik juga terbentuk stereotype yang membedakan orang bule dengan orang lokal. Contohnya, orang bule dianggap punya banyak uang, lebih romantis, lebih liberal, sampai dikira (semua) bule punya alat kelamin super! 😀
Dari pengalaman pribadi saya yang memiliki pasangan bule, cukup banyak hal yang menuntut saya untuk bersabar agar tidak terpancing emosi. Terutama dengan mereka yang memandang negatif hubungan wanita lokal dengan pria bule. Hal-hal apa saja sih yang sering membuat kesal para istri/pacar orang bule??
1. Dianggap Cewek Matre
Sudah biasa istri atau pacar pria bule dianggap cewek matre atau gold digger. Mereka pikir kita memilih bule karena menginginkan uang, harta, dan demi memiliki barang-barang bermerek internasional. Padahal banyak juga wanita Indonesia yang memiliki pendidikan tinggi dan karir yang bagus, tetapi mereka memilih bule sebagai pendamping hidupnya. Ini artinya tidak semua hubungan dengan bule bermotif materi. Cewek yang punya pasangan pria lokal juga banyak yang matre kok! 😛
2. Dikira Cewek Murahan
“Wah si mbak mainannya bule…” (ngeliatin dari atas sampe bawah)
“Kuwi piro yo dibayar selamem??” (bisik-bisik dengan temannya)
Berjalan dengan pria bule memang bisa membuat wanita dianggap gampangan; mudah ditiduri atau dibayar untuk nge-sex. Orang Indonesia itu kadang suka negative thinking! Lihat wanita jalan dengan pria bule langsung dikira pelac*r. Itu sebabnya kalo saya jalan dengan pasangan saya selalu memakai pakaian yang cukup sopan, khususnya di Indonesia. Sudah mengenakan pakaian sopan saja saya masih mendapatkan tatapan yang terkesan melecehkan.
3. Dianggap Punya Pohon Uang atau ATM
Hampir semua orang mengira bule pasti punya banyak uang. Jadi istri atau pacar bule pasti kena imbas gak enaknya. Banyak teman yang gak pernah kontak tiba-tiba menyapa lewat chat/inbox, ujung-ujungnya mau pinjam uang. Pernah ada yang mau pinjam uang ke saya dalam jumlah besar dengan alasan untuk modal usaha. Ada yang alasan keluarganya sakit, tertimpa musibah, dan lain-lain. Bahkan sampai ada yang mau menggadaikan properti atau barang-barangnya kepada saya. Kadang jadi sakit kepala, serba salah. Gak dikasih nanti ujung-ujungnya dikatain sombong. Mau ngasih pinjam tapi yang mau minjam bukan cuma satu-dua orang aja. Apa iya semua bisa dipercaya? Belum lagi kalau ada acara apa-apa diminta jadi donatur. Gak jarang ada yang minta ditraktir. Bukannya pelit, tapi kalau selalu begitu kok rasanya seperti dimanfaatkan. Mungkin mereka kira bule punya pohon uang yang bisa tumbuh terus, jadi uangnya gak habis-habis! Padahal tidak semua bule punya banyak uang atau orang kaya. Bule punya uang hasil dari bekerja juga, bukan karena ada hujan uang di negerinya. Bule bukan ATM yang bisa keluarkan uang sesuai request. Jangan kira bule suka buang-buang uang. Umumnya bule punya perencanaan keuangan, sehingga uang yang keluar harus jelas ke mana dan untuk apa.
4. Dianggap Pasangan Sementara
“Lo gak takut nanti ditinggal kabur ke negaranya??”
“Kalo kawin ama bule itu kawin kontrak ya??”
Tidak sedikit juga orang yang bilang bahwa wanita Indonesia cuma dijadikan pasangan sementara oleh bule. Mereka bilang ujung-ujungnya nanti akan diselingkuhi atau ditinggal balik ke negaranya. Yang paling sedih ada yang mikir soal kawin kontrak! Memangnya cinta sejati itu cuma untuk sesama ras ya?? Kalo beda ras mikirnya cinta atas nama uang! Sorry ya, saya bukan orang bodoh! Kami menikah resmi secara agama dan ditercatat pula oleh negara Indonesia dan negara pasangan saya.
5. Stereotype Free Sex dan Kekerasan
“Lo gak ngeri kena AIDS apa??”
“Lo gak takut dikasarin, kayak smack down gitu??”
KDRT?? Saya malah banyak mendengar ceritanya di Asia. Kenapa?? Karena di Asia suami-istri tidak equal, secara budaya dan agama suami lebih banyak “take control” dimana Istri harus nurut perintah suami. Ini yang membuat “oknum” suami memanfaatkannya untuk melakukan/memaksa apa yang diinginkannya kepada istri. Kalau di negara-negara bule, suami memaksa istri untuk ML saja bisa dilaporkan sebagai kasus pemerkosaan. Yang lebih menyakitkan hati sih kalo ada yang menganggap berpasangan dengan bule akan beresiko terkena penyakit kelamin. Hampir semua orang berpikir bule pasti suka gonta-ganti pasangan. Saya heran, kenapa masyarakat kita selalu mengaitkan sex dengan bule?? Anggapan bahwa bule tidak setia dan menyukai free sex adalah salah besar. Semua itu adalah stereotype yang terbentuk akibat kebanyakan nonton film-film asing. Pada kenyataannya, cowok bule sangat menghargai komitmen jika hatinya sudah merasa terikat dengan seorang wanita. Sebab itulah mereka sangat pikir panjang untuk menikah, karena mereka berpikir tentang tanggung jawab dan komitmen. Padahal banyak juga lho orang kita yang melakukan free sex secara diam-diam. Hitung saja berapa banyak orang Indonesia yang menikah gara-gara hamil duluan. Yang living together sebelum menikah juga banyak. Bedanya, bagi bule sex adalah hal yang tidak perlu ditutupi, sedangkan di masyarakat kita sex dilakukan secara sembunyi-sembunyi lalu tampil dengan muka polos tanpa dosa. Di luar negeri banyak lho pemandangan kakek nenek masih bergandengan tangan. Mereka bisa menjaga komitmen sampai maut memisahkan. Kalo bicara kesetiaan, orang lokal pun banyak yang gak setia. Banyak yang cerai juga kan gara-gara poligami hahahaa… Coba deh sesekali Anda ke Pengadilan Agama, tanya berapa banyak perceraian pasangan lokal yang diproses oleh mereka dalam sehari (belum termasuk cerai yang ditinggal begitu saja). Kalo malas bisa googling aja ya, bro sis!
6. Dikatai Babu
Nyaris semua orang bilang kalo istri/pacarnya orang bule pasti mukanya kayak pembantu! Malah ada yang bilang istri bule itu adalah pembantu yang naik kelas dinikahi majikan bule. Banyak orang yang menganggap bahwa bule itu punya selera aneh, cewek berkulit gelap atau berwajah “mbak-mbak” kok bisa-bisanya dipacari apalagi sampai diperistri. Memang orang yang sok cakep selalu menganggap orang lain lebih jelek dari dirinya. Mereka menilai kecantikan dengan standarnya sendiri. Padahal definisi dan standar kecantikan berbeda bagi tiap orang dan tiap negara. Jika standar cantik orang Indonesia adalah berkulit putih, berambut lurus, dan bertubuh langsing, belum tentu demikian menurut bangsa lain. Orang bule memang suka dengan kulit coklat karena menurut mereka kulit coklat membuat wanita terlihat sexy, tapi bagi mereka warna kulit cuma nilai plus, yang terpenting adalah “nyambung” atau nggak! Menurut suami saya, wanita cantik itu adalah wanita yang bisa berkomunikasi dengan baik, pintar, jujur, dan dewasa.
7. Dikira Baby Sitter
Biasanya anak-anak hasil dari pernikahan campuran memiliki wajah yang menawan (cantik atau ganteng). Rata-rata lebih kelihatan muka bulenya daripada muka Indonesianya. Perbedaan wajah dan warna kulit yang mencolok antara ibu dan anak ini sering membuat si ibu kandung dianggap Baby Sitter, terutama kalau sedang jalan-jalan ke luar lingkungan rumah, misalnya ke mall. Kadang si ibu sudah menjelaskan panjang lebar pun orang tidak percaya. Tidak jarang petugas imigrasi airport sering mencurigai si ibu menculik anak orang. 😀
8. Dikira Tour Guide
Sering kali saat saya traveling dengan suami, keluarga suami, atau teman-teman bule lain, saya dikira Tour Guide (pemandu wisata). Pernah ketika saya pergi liburan bersama keluarga suami ke tempat-tempat wisata di Indonesia, ada saja orang-orang yang bertanya; “Bawa turis-turis dari mana, Mbak?” Belum lama ini suami saya diwawancara salah satu reporter TV daerah di salah satu bandara luar Jakarta. Waktu melihat saya di sebelah suami, si reporter bertanya: “Mbak guide-nya si mister??” 🙁 Masa’ sih orang mau traveling ke gunung dan pantai harus pakai high heels atau ber-make up supaya gak dikira Tour Guide??
9. Pasangan Dibajak Buat Berfoto
Sering lagi enak-enak jalan atau menikmati keindahan spot wisata, tiba-tiba ada orang yang minta foto bareng sama suami saya. Sebenarnya kejadian ini lebih mengarah ke lucu daripada menyebalkan. Hanya saja mereka yang minta berfoto sering tidak ada basa-basinya ke saya, seolah-olah saya ini cuma pembantu selebriti. Mereka nyuekin saya sampai mereka selesai foto-foto, kadang malah disuruh motretin mereka. Gak sopan! Dulu saya sih maklum, tapi sekarang saya sudah capek! Hayati lelah, mpok-mpok! Akhirnya saya bilang ke suami saya, mulai sekarang tolak saja mereka yang minta foto-foto. Bukan sombong, tapi sekarang saya tidak suka kalau foto suami saya ada di HP banyak orang, apalagi biasanya mereka meng-upload ke media sosial. Saya sering melihat di Facebook orang, banyak cewek berfoto dengan bule (turis) tapi diaku-aku pacar, lalu dibanjiri komen-komen nakal dari teman-temannya 🙁
10. Diberi Harga Mahal
Lebih baik jangan pergi ke pasar tradisional dengan bule, karena dengan adanya bule di samping kita biasanya harga langsung melonjak naik minimal 3x lipat. Begitu juga dengan harga penginapan, taksi tanpa argo, persewaan mobil, atau ojek. Para penjual produk atau jasa akan membedakan harga bule dengan harga lokal. Tempat-tempat wisata di Indonesia juga senang menetapkan harga berbeda untuk bule, bahkan ada yang orang lokal bayar 30 ribu tapi yang bule bayar 500 ribu.
Saya: “Kok mahal sih??”
Pedagang: “Lho, kan yang bayar mas bule-nya??”
Saya: !@#$%^&*
11. Dikerubuti Sales
Beda banget rasanya jalan ke mall sendirian dengan ke mall bareng pasangan bule. Saat sendirian belum tentu ada SPG atau sales yang menyapa. Satu-satunya yang menyapa dan ngejar-ngejar saya cuma SPG krim pemutih kulit hahahaa… Sorry mbak, kulit gelap gue itu asset! Nah, giliran saya ke mall sama bule langsung deh sales dari berbagai produk mulai dari parfum, kartu kredit, handphone, mobil, hingga sales condominium akan menghampiri dan menyapa ramaaaahhh banget… **Ah preeettt!!!**
12. Direndahkan Staf Hotel, Restoran, Sampai Pesawat
Saya sering menginap di hotel dengan pasangan saya kalau sedang traveling atau dia ada pekerjaan di suatu kota. Biasanya staf-staf hotel murah senyum dengan pasangan saya, tapi saya dicuekin. Saya pernah lho gak boleh isi data formulir tamu hotel atas nama saya (harus atas nama suami yang bule), karena katanya saya bukan tamu. Emangnya saya cewek diambil dari jalanan terus dibawa ke hotel?? Gak jauh beda dengan pelayan restoran. Mereka biasanya cuma ramah ke bule aja, sama saya gak peduli. Saat mengantar bill pun diberikan ke si bule tanpa melihat pada si cewek kucel di sebelah si bule. Padahal akhirnya yang ngeluarin duit cash atau kartu kredit si cewek “muka pembantu” itu! **Sorry yehh, istri punya kuasa uang suami!** 😛 Gak jarang juga para staf konter check-in pesawat jutek ke saya tapi ke suami saya senyum. Udah biasa juga lihat Pramugari menyapa suami saya dengan ramah tapi saya dicuekin.
13. Nggak Mewah Berarti Kere
Kalo ada bule memilih gaya hidup sederhana atau down to earth, pasti dianggap bule kere! Buat orang Indonesia standar bule itu kalo ke mana-mana harus naik mobil mewah atau minimal taksi eksekutif. Kalo ngeliat bule naik angkot pasti dikatain bule jalan Jaksa! Lah, memangnya kenapa bule naik angkot?? Kalo naik mobil pribadi udah biasa kaleee… Semua bule punya mobil di negaranya. Begitu juga kalau ngeliat bule makan di warung atau warteg, pasti dibilang bule miskin! Yaahh kalo makan di resto fine dining kan udah sering, bosen juga lah!
14. Nyinyir Soal Penampilan
Saat ada cewek jalan bareng bule, pasti (hampir) semua orang akan memandang si cewek dari ujung rambut sampai ujung kaki. Ada yang saling berbisik dengan temannya, seolah-olah baru melihat orangutan nyasar keluar dari hutan. Saya tahu kok, dalam hati mereka pasti menilai saya gak cantik tapi kok bisa dapat bule?? 😛 Mereka gak sadar, saya bisa melihat ekspresi envy di wajah-wajah mereka hahahahaa… Selain itu banyak juga teman yang mengomentari penampilan saya, lho!
“Lo dandan dong! Masa bini bule mukanya polos gitu!”
“Baju lo kok biasa-biasa aja sih?”
“Kok lo pake ransel sih? Emang gak punya tas branded??”
Masalah buat lo kalo gue pake ransel?? Emangnya semua istri bule harus punya barang-barang branded?? Misalnya nih, saya lagi di Jakarta jalan ke mall trus saya pakai tas Hermes atau LV, pasti orang-orang yang ngeliat mengira saya ini pakai produk KW, mana ada yang percaya?? Kalau saya pakai barang branded di luar negeri juga percuma, gak ada orang yang peduli. So buat apa?? Trus harus ya istri bule itu dandan?? Justru kebanyakan bule lebih suka wanita yang natural, gak bohong dengan menutupi kekurangan di wajah pakai make up.
15. Dikira Hidup Bagai Ratu
“Lo sih enak, laki lo bule, bisa shopping-shopping gak mikirin duit!”
“Lo mah santai, udah terjamin hidup lo…”
“Lo punya pembantu berapa?”
Aduh, meski uang suami itu uang istri juga bukan berarti bisa seenaknya buang-buang uang. Lagipula saya sih tipe yang lebih suka punya uang sendiri. Orang juga mengira jadi istri bule bisa ongkang-ongkang kaki aja. Bagi yang pernah merasakan tinggal di luar negeri pasti tahu deh kalo di luar negeri itu pekerjaan rumah tangga dilakukan sendiri. Selain gaji pembantu sangat mahal, nyari pembantunya juga gak semudah nyari pembantu di Indonesia.
16. Jadi Story Teller
Kadang saya suka capek juga sih kalo ketemu orang selalu ditanya kisah cinta kami dari awal sampai menikah. Gimana gak capek kalo harus mengulang cerita yang sama lagi dan lagi? Lagipula gak semua orang suka menceritakan hal-hal pribadi ke orang yang bukan teman dekat. Banyak orang berpikir saya bisa kenal bule karena sering nongkrong di klub malam atau karena mengunjungi tempat-tempat yang banyak bule-nya.
“Kirain lo kenal bule gara-gara dugem…”
Yaelaaahhh… Padahal saya paling males kalo diajak dugem!
“Dulu kenal suami di Bali ya??”
Rolling my eyes… Memangnya bule cuma ada di Bali??
Kadang saya asal aja jawabnya, beda-beda:
“Oh dulu kami kerja sekantor…”
Teruslah dikejar pertanyaan: “Kantornya di mana?”, “Kerjaan lo dulu apa?”, “Dia di bagian apa?” dan lain-lain.
“Dulu kami teman nongkrong sih!”
Tetap ada pertanyaan yang mengikuti; “Nongkrongnya di mana??” Ya di toilet lah, Mbak! 😛
Suatu ketika pernah saya jawab: “Kenal dari internet.”
Lalu dikomentari: “Gila! Beruntung banget bukan scammer!” Whoaaahhh… tarik-tarik rambut! 🙁
17. Dikira Main Dukun
“Dukun lo keren juga, bisa naklukin bule!”
“Tetangga saya ada tuh mbak, pake orang pinter. Sekarang dikawinin majikannya dari Inggris”
Sering lho saya dengar atau baca komen macam begini. Entah mungkin maksudnya becanda, tapi di antara sekian banyak yang “becanda” pasti ada yang serius ngira saya pake “aji-ajian mandraguna” untuk memikat pasangan saya. SAD! 🙁
18. Dianggap Agen Jodoh
“Kenalin dong ama temen-temen bule lo…”
“Lo ada temen bule single gak??”
“Comblangin dong ama temen laki lo say…”
Kata-kata seperti di atas pasti sering dilontarkan kepada istri/pacar para bule. Lucunya ada orang yang waktu melihat kita pacaran sama bule dia agak sinis, eh saat kita nikah lalu minta dicarikan bule juga. Jadi maksud lohhh?? *Gagal paham*
19. Di-kepo-in Urusan Pribadi
A: Enak dong, gaji suami lo pasti gede!
B: Gaji suami lo Dollar, ya??
Saya: Ya lah, masa tinggal di luar negeri gajinya rupiah??
C: Tiap bulan dikasih uang belanja atau gimana??
D: Belanja bulanan lo ada Rp. xxxxx ??
Saya: Mbak kerja di kantor pajak ya??
E: Orang bule itu-nya gede kan nya??
Saya: Iya mbak, gede ukuran sepatunya, susah nyarinya! 😛
20. Jadi Target Pelakor (Bule Hunter)
Ada lho para wanita yang berupaya mendapatkan bule dengan cara yang tidak terpuji. Mereka tidak peduli bule tersebut sudah punya pasangan resmi. Pokoknya asal bentuknya bule, mereka berusaha untuk memilikinya. Ada juga yang pernah mengenal pasangan kita di masa lalu tapi masih tetap berusaha melakukan kontak. Alasannya sih temenan, tapi temenan kok ngajak ketemuan terus dan sering bilang kangen? Modus banget lo, mbak! 😛 Sering juga ada wanita-wanita yang tidak dikenal menyapa dan memberi nomor telepon padahal mereka tahu atau melihat si bule membawa pacar/istri (lokasi biasanya di mall, restoran, atau tempat wisata). Tak jarang pula ada cewek-cewek yang meng-add suami saya di media sosial. Tapi suami saya selalu laporan kalo ada orang yang tidak dikenal meng-add dia. Jadi kalo saya bilang jangan confirm ya dia gak bakal confirm hahahaa…
21. Dikira Gampang Keliling Dunia
“Enak ya kalo ama bule, bisa jalan-jalan terus…”
Eiiiihhh… Emangnya traveling gak pake duit?? Bule juga kan kalo mau traveling harus menabung dulu. Oke lah, mungkin soal uang tidak terlalu masalah karena sudah menabung. Lalu soal visa kita bagaimana?? Bagi WNI untuk bepergian ke luar Asia Tenggara masih ribet untuk urusan visanya. Kalau mau traveling harus planning jauh-jauh hari karena pengurusan visa bisa memakan waktu berminggu-minggu dan belum tentu disetujui.
22. Dianggap Nggak Nasionalis
Mentang-mentang pasangan saya bule lalu apa pun dihubung-hubungkan dengan iman nasionalis saya. Bahkan ada salah satu teman saya di Facebook menulis status tentang saya yang menurutnya saya gak nasionalis, mentang-mentang saya punya suami bule dan tinggal di luar negeri. Parahnya lagi status itu di-setting public. Pokoknya kalo dengar saya komplen sedikit tentang Indonesia pasti dibilang saya udah bukan WNI. Baru komplen tentang layanan bank atau tentang jam karet, langsung dibilang jelek-jelekin negara sendiri. Hal-hal yang biasa dikeluhkan oleh orang lain dianggap biasa saja, tapi kalau keluhannya keluar dari mulut saya langsung deh dibilang:
“Sombong lo! Inget lo asalnya dari mana!”
“Belagu banget mentang-mentang tinggal di luar negri!”
“Baru nikah ama bule aja langsung jelek-jelekin negara sendiri!”
Ya begitulah dukanya punya pasangan bule. Bagi mereka yang punya pasangan bule pasti pernah mengalami hal-hal yang saya ceritakan di atas. Semua saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi saya dan teman-teman saya. Saya tidak mengarang atau mengada-ada.
Lalu apa aja sih sukanya punya pasangan bule? Secara umum banyak hal-hal lucu karena perbedaan cara hidup dan budaya. Tiap hari ada saja hal-hal yang bisa dipelajari. Yang paling penting saya benar-benar merasa dihormati dan diperlakukan sangat baik oleh suami dan keluarganya. Suami membebaskan saya melakukan apa yang saya suka, tidak ada pengekangan dan sikap posesif. Kalau Anda mau tahu lebih dalam “kelebihan” berpasangan dengan bule, saya bisa sharing secara private saja. Kenapa? Karena “kelebihan” itu penilaian dari kacamata saya, belum tentu semua orang setuju. Lagipula kalau saya tulis di sini bahwa punya pasangan bule lebih banyak enaknya nanti saya dibilang merendahkan bangsa sendiri, ya kan?? 😛 Hahahaa…
Menurut saya sih sama saja dengan pasangan-pasangan lainnya, baik yang berpasangan dengan lokal maupun ras selain bule. Kalau orang jatuh cinta dan berkomitmen untuk hidup bersama pasti bisa menerima apa adanya dan mendukung satu sama lain. Orang lokal maupun bule ya seperti itu juga. Hal terpenting dalam suatu hubungan adalah rasa nyaman. Kebetulan saya mendapatkan rasa nyaman dari pria bule. Kebetulan ya, bukan berarti pria lokal tidak bisa memberi kenyamanan.
Tujuan saya menulis cerita ini hanya untuk sharing saja. Sekedar mengingatkan bahwa bule bukan superman, pasti punya kelebihan dan kekurangan. Bule sama saja dengan ras mana pun, ada yang baik dan ada yang brengsek. Begitu juga dengan pria lokal, yang baik banyak dan yang brengsek juga tak kalah banyak. Siapa pun pasangan kita, itu adalah bagian dari campur tangan Tuhan. Jadi jangan senang mengurusi atau mengomentari hidup orang lain. Urus saja hidup Anda sendiri, sudah benar belum? 🙂
Salam,
Desi Sachiko
Baca Juga:
Kriteria Untuk Dapat Cowok Bule (Baik)
Tips Penjajakan dengan Bule
Waspadai Romance Scams
*
Suka artikel ini? Silakan bagikan:
170 Comments
nice story..mba des…….hehehe……banyak benarnya
Tulisan memang berdasarkan pengalaman pribadi hehehee… Tapi secara umum itu suka duka yang dirasakan orang-orang yang punya pasangan bule. Masih lebih banyak sukanya sih 🙂
Setuju bgts boo 🙂 terutama point yg ” bule suka sama tampang pembenti atau yg hitam2 ” lah terus kalau yg sama orang Indo pasangan nya apa donks??? tukang angkat BATU?? hehehehe bisous
Wkwkwkwk… Kita sependeritaan ye mpok?? 😛
Artikel yg menarik sekali. Suami saya kebetulan dari ras Caucasian juga. Sudah saya alami semua yg tertulis di artikel ini..hehehe..
Salam kenal mbak Emmy! Makasih udah mampir ke sini 🙂
Salam kenal mbaa. ada komunitas/grup nya ga yaa, haha. saya newbie, baru satu tahun pacaran+1bln menikah dengan org amerika selatan. kadang2 sedih banget sama judge orang2, baca inii jadi berasa ada yang mengertiiiiii :’) 😀
Sampah, semua bule hunter lebih rendah dari sampahan. Temen gw cantik aja lebih suka pria asia. Emang gak tau malu wanita bule hunter
“sachiko” aja gak pake nama asli
Atas dasar apa Anda sebut (semua) istri bule adalah bule hunter?? Hati-hati dengan ucapan Anda!
Saya tau muka Anda. Anda juga nggak cakep jadi jangan belagu! Saya tau FB Anda! Lokasi Anda pun saya tau! Semua yg komen di web saya muncul email dan IP address-nya. Saya sudah save data Anda. Anda mau saya laporkan polisi atas dasar hate speech dan perbuatan tidak menyenangkan??? Atau Anda mau saya buat viral supaya semua orang tahu kebodohan Anda???
Btw nama FB Anda juga bukan nama asli.
Please see yourself and stop being judgmental!
sangat menarik mbak….saya baru ngerasain keuntungannya sih hehhe…soalnya belum pernah jalan ama dia di indonesia…ah semoga saja tidak dapat pengalaman yang sadis, tapi setidaknya sudah mulai berjaga2 dari cerita n pengalamannya mbak…
Halo mbak Desty! Sekali-kali coba deh jalan ama yayang di Indonesia, biar ngerasain serunya! 😀
Tq mba buat artikel ini ..itu bnr banget..aku bersyukur suamiku wajah indonesia WNA aja jd tdk sulit bgt buat ngadapin org2 kepo. Cm ketahuannya d bhsa aja.
mau dunk mbk punya istri bule,biar kyk mbk2 di atas n bisa nulis kayak mbk Desi Sachiko tentu judul yg sdikit berbeda ” suka duka (cow) punya istri bule ” hehehe
Wkwkwkwk… yakin mau punya istri bule?? Kayaknya susah buat cowok Indonesia, soalnya cewek bule beda banget karakternya ama cewek Indonesia.
Saya nikah ama bule asal jerman,skrng udah punya putri umur 7 bulan.apa yg ditulis di artikel ini..100% bener dan setuju bgt.sesuai dengan pengalaman saya
Selamat ya, Titin… udah punya putri 🙂 Yg aku tulis di atas memang sesuai dengan pengalamanku, berarti secara umum memang begitu lah suka duka berpasangan dengan bule.
Mba… Ini bener2 banget 200% .. Perlakuan sadis Dr orang2 pun Udh pernah sy rasakan.. Sampe Dr temen kantor sy sendiri lo .. Tp sy baca blog ini bikin pikiran saya lebih terbuka .. Kebetulan tunangan saya bule Dr Amerika .. Makasih Mba Desi 🙂
Makasih udah mampir ke blog aku. Semoga hubungannya langgeng ya, say… 🙂
Mantaaabbbb! Setujuu bgt mbaa
Heheheee… Makasih Echa dah mampir ke sini 🙂
Dear Mba desy,
Mba, saya sudah 2x kali pacaran Sama bule putus terus, gimana yaa supaya sukses? Advise please klo Mba desy ada tetangga laki2 bule yang mau nikah Sama wanita Indonesia boleh kok di kenalin …heheheheh ngarep.com, salam kenal balik ya Mba … Tq
Sebuah hubungan perlu pengertian, toleransi, perhatian, dan kepercayaan. Kayaknya itu aja sih… tapi kalo masih putus terus mungkin belum ketemu yg cocok aja… Kebetulan tetangga gak ada yg bule nih… Semangat ya cari gebetan baru! 😉
Excelent! Bener banget mbak! Hahaha aku ketawa-ketawa sendiri bacanya mengingat2 kejadian yang aku alami pas jalan sama temen-temen buleku dan *ehem* si misterku. Hidup itu pilihan kan ya mbak 🙂 🙂
Bener! Dalam hidup itu kita pasti menemukan pilihan, beli baju aja kita memilih kan?? So, pilih sesuatu yg bikin diri kamu sendiri happy! Orang lain boleh gak suka, tp yg jalanin hidup kan kita sendiri.
skrg ini saya juga sedang menjalani hubungan dengan pria asal belanda,, dan benar banget apa yang di tulis disini,, tambah pengalaman neeh jai nya aq,,, thx ya info nya
Sama-sama… Makasih udah mampir ke sini 🙂
hahha bnr banget ini mbak pengalamanya XD
kebetulan aq juga punya pacar orang amrik sana
dia pe bela belain dateng ke indo cuma buat ketemu
dia emang bukan kaya bule kebanyakan si dia pendiem, pemalu dan yg bkin aq bangga nya dia ga mnum mnuman keras dan ga ngeroko juga 🙂
aaah pengalaman diatas aq rasain semua sampe kalimat2 yg bkin sakit hati dr orang2 yg mandang kita aneh krn aq pendek dan dia jangkung banget 🙁
Kalo kamu yakin dia baik, cuek aja ama kata-kata orang. Semoga langgeng. Makasih udah mampir baca postinganku 🙂
Kebeneran aku jg lg dkt sm pria bule. Tp jarang bgt ketemu, komunikasi lancar sih via sms & skype. Cm blm tau dia serius ato nggak nya 🙁
Waktu yang akan menjawab dia serius atau nggak. Kalo kelamaan jangan ditungguin ya?? 😀
Saya sering berlibur dengan pasangan saya di Indonesia, kenyataannya toh memang banyak juga yang sesuai dengan stereotype yang ada di masyarakat. Saya banyak bertemu bule yang membawa ‘pacar liburan’nya… Dibayar atau tidak. Mereka juga sering mendapat perlakuan di luar akal sehat… Seperti perempuan2 (bahkan di desa kecil) yang menawarkan diri mereka dengan harapan sedikit imbalan, kalau bisa dinikahi. Banyak yang akhirnya memang menikah, setelah si perempuan hamil. Yang lebih mengerikan, setiap pacar saya menolak tawaran2 untuk ‘mengawini’ dan atau menikahi perempuan yang ditawarkan oleh orangtua/saudaranya dengan alasan bahwa dia sudah punya pacar, mereka dengan ringannya menjawab, “anak/keponakan saya dijadikan istri kedua juga tidak apa-apa”.
Ini kenyataan, walau bukan berarti semua kasus sama. Terutama orang di desa tidak mengerti, bahwa pernikahan, dengan bule atau bukan, tidak selalu dengan alasan ekonomi.
Diduakan oleh bule? Pernah. Sangkin mudahnya untuk mendapatkan teman tidur di negeri ini, yang tidak peduli bahwa laki2 itu sudah punya pacar atau tidak, saya terlambat mengetahui bahwa mantan pacar saya itu punya ‘mistress’ di mana2.
Kita ngga bisa menutup mata memang kejadian2 ini ada. Soal persentasenya saya tidak bisa bilang… Belum pernah mengadakan penelitian. Tapi kalau dibilang sedikit, ya tidak juga. Saya banyak bertemu teman seperjuangan yang pernah bernasib sama punya pacar bule brengsek. Semoga saja yang sekarang tidak seperti itu… Lebih baik ngga sama bule dari pada sakit hati kan? 😉
Cowok bule ada yg brengsek itu benar, tapi cowok dalam negeri yg brengsek juga banyak! Saya punya banyak contoh dari teman2 dan tetangga. Bahkan gak sedikit yg memakai tameng agama sebagai perlindungan diri agar bisa punya istri banyak! Jika kita mendapatkan pasangan yg ternyata tidak sebaik yg kita kira, bisa juga itu kesalahan dari kita, kenapa kita tidak mengenal dia lebih jauh dan lebih dalam lagi sebelum melangkah ke arah yg lebih serius. Pengenalan bukan cuma pada pasangan kita saja, tapi keseluruhan termasuk keluarganya, teman-temannya, dan dari lingkungan mana dia berasal. Dari situlah biasanya sifat-sifat atau karakter seseorang terbentuk menjadi baik atau tidak. Sebenarnya bule brengsek mudah terdeteksi sejak awal jika kamu memakai pemikiran rasional, bukan pakai hati. Kita tidak bisa mengambil satu pengalaman pahit sebagai penilaian bahwa semua bule bikin sakit hati. Anyway, seperti yg saya tulis di postingan saya “Bule atau orang Indonesia sama saja. Bule juga manusia, ada yg baik, ada juga yg brengsek. Begitu juga dengan cowok lokal, banyak juga yg brengsek”. Semua tergantung dari kita sendiri yg menjalani hidup dan membuat pilihan. Salam!
Makasih mbak Desi,
Males juga kalo nunggunya kelamaan 😀
Tapi bule emang kebanyakan agak cuek kah mbak? Rata2 yang aku kenal, orangnya cuek2..:)
Ada satu lagi yang bikin risih, kalau jalan sama bule pasti diliatin banyak orang kayak alien dari atas sampe bawah. Terus mereka suka bisik2 nggak jelas.
hmmm saya memiliki keinginan seperti jhon de javanese itu ,
dan siap untuk merasakan suka duka nya xD
hahaha bener banget nih.. aku juga suaminya bule dan semuanya bener! hahaha..
saya juga punya teman bule, dtg ke kota saya, masuk RS karena salah makan. Ehh bukannya dirawat dulu malah perawatnya mau minta fhoto2… dan lagi kalau jalan ke mall dan lucunya pas k tempat wisata di pantai pada liatin pas lagi makan gitu anak2 pada melototi. Di cafe jg ada ABG2 yang lgsg histeris liat tu bule, jadi salah tingkah g tau apa yg mereka omongin eehhh akhirnya minta fhoto juga.
ya begitulah kak orang kita kak. Bule memang romantis dan lebih jujur 😀
untuk urusan pernikahan nanti apakah susah ya? catatan sipil lah, dll..
kalau kita nikah di sini mungkin mudah bagi kita tp untuk urusan disana bagaimana ya?
Maaf mbk gmn iaa saya agar bisa berkenalan dengan bule
mba kalo kita punya pasanagan bule tp kita gak begitu bisa bahasa inggris gimana cara komunikasinya? ini yg membuat saya binggung mba hehe 😀
Bner bgt tulisan ne… selama ne kalo q pacarama cwo lokal ujung”a pasti mereka sllu anggp q jd bahan taruhan ..senengan… ato cuma buat plsa doan… trus ujung”a ilang kayak di telan bumi.. dan sellu menuntut q buat sllu pke make up.. diet… pokok.a gk mau nerima q apa ada.a
Beda kayak cwo q yg skrng”bule” dia nerima q apa ada.a n sllu bisa menghargai q…feel comfrt bgt dah ma dia.
Hehe sampe lupa.. salam kenal ya buat mba desi … srmoga hub.a langgeng ma pasangan.a
Salam kenal ya mba desi
Waaahh…menarik banget postingannya mba,jujur saia emang belum ngalamin semuanya tapi saat ini emang lgi jalani hub.ma bule asal amerika feel bngt ngenal bule itu penuh kenyamanan,pengertian,bule lebih terbuka and jujur apa adanyalah
Jujur ini pengalaman pertama saia hubgn ma bule dri dlu ma lokal banyak kecewa moga ending my story ky mba desi nyampe di pelaminan doain ya mba desi ^_^ hee…
cerita yang bagus. Saya punya pasangan bule dan memang benar apa yang dikatakan mbak desi. Bahkan keluarga dan temen2 dia menyarankan untuk berhati-hati menjalin hubungan dengan saya. mereka mengatakan kalau saya menjalin hubungan hanya untuk uang. mungkin stereotype seperti ini tidak terjadi hanya di Indonesia tapi hampir di semua negara di Asia. Bahwa menjalin hubungan dengan kaum cucassian yang diinginkan hanya uang. saya sering sebal dengan stereotype seperti ini. Saya belum pernah sih bawa dia kesini cuman anggapan miring orang2 yang disana yang pernah saya alamin. Salam x
Hai mb desi, memang mb banyak banget yang bilang negative ini itu, nge liatin dengan tatapan aneh g jarang juga sinis, nasib kita2 yg punya suami bule ya mb musti banyak2 sabar dan ikhlas. Yang penting rumah tangga aman sentosa tentrem g perduli org mau ngomong apa
Artikelnya bener2 real mba,
aku dibilang mau memperbaiki keturunan biar anaknya tinggi n cakep. padahal kalaopun aku kawin sama lokal anak mereka belum tentu lebih cakep dari anak gw.. bete..
padahal aku pilih bule karena sama dengan yg mba utarakan td mereka open minded, lebih respect sama perempuan dan mereka setia alias ga lirak lirik liat cewe lain yg seliweran pake baju seksi. pengalamanku justru cowo lokal yang matanya minta dicolok kalo ada cewe lain lewat apalagi kalo pake baju seksi.. huuh..
masyarakat kita ini pola pikirnya aneh kadang2..
benar sekali mba princess… pengalamanku berhubungan dengan bule atau orang indo yg lama tinggal di luar negeri, mereka lebih open minded, terbuka, dan apa adanya. ga seperti pria lokal yg banyak aku temui, dimulut bicara manis tapi dihati menusuk.
tapi semua orang dari penjuru dunia manapun masing2 punya kekurangan dan kelebihan. tergantung gimana kita menyikapinya aja. 🙂
Setuju bngt ma tulisanya…saya sih udah kenyang dikasih komen yg negative dari mulut2 usil…dua dari pacar dulu juga ras kaukasia…suamipun dari ras kaukasia…,emang udah jodoh…anyway…bagi saya…anjing menggonggong kafilah berlalu..
haiii. aku pengen bgt nih punya kenalan. mungkin lebih ke pacar dengan bule. kalo ada yg ada kenalan bule,lumayan,ga mementingkan frees*x bisa contact ke aku. makasih yaaa:)
wah seru bgt ! mksih yaa info nya membantu aku bgt , soalny kbtulan lgi sneng sm bule 🙂 sukses selalu .. slm kenal dri jogja kak .
Mmg beda bgt cara pandang cowo bule dg cowo lokal.apalagi saya janda.kalo oleh masyarakat kita pd umumnya dianggap kurang baik.tapi kenyataanya bule memang jauh lebih mengahargai saya..setuju banget saya dg artikel diatas
haduh….emang seru jalan sama bule, pertama aku jalan sama orang perancis di mall….sama sekali gk ada yg aneh, semua biasa aja, tapi pas aku jalan sama orang amerika yg memang datang untuk ketemu saya, alamak hampir semua orang memandang kita aneh sampai sang bule tanya sama aku kenapa mereka melihat kita seperti belum pernah melihat bule jalan sama orang indo ? samapai2 dia tanya apa mereka menganggap kamu seperti pelacur ? tapi dia bilang itu tidak mungkin karena wajah saya tak ber make up,, penampilan saya simple….saya penuh senyum, dia jadi terus bertanya tanya kenapa…tapi aku jawab aja karena dia itu besar sedang aku kecil jadi kita itu seperti angka 10 ha ha ha lalu dia ketawa
Wah akhirnya , ada artikel bermutu dan berbobot juga .. Apa yang tertulis dalam artikel ini semuanya benar . Semoga masyarakat Indonesia yang close minded bisa terbuka pikirannya dan gampang menjudge orang lain.
Salam kenal Mba desi..sekarang saya sedan kenalan sama cowok blue mba,, MRT mba desi hubungan kita bs berjalan mulus gak ya mba,,scr kita kenal dia lewat dunia maya?
hi rosmeylina, aku jg lagi dekat sama bule yang kenal di dunia maya. Untung2an sih mba, kebetulan aku kenalnya yg baik. Ini jg pertama kalinya aku berhubungan sama bule. hehe dan benar bgt kata mba desi, yg aku suka cow bule itu lebih terima kita apa adanya dan lebih open minded.
Benar sekali apa yg diceritakan mba desi ini. aku juga punya pengalaman dengan bule. sering banget aku diliatin orang2 kalo aku lagi jalan berdua sama temen bule ku. mereka ngeliat aku seperti orang aneh atau kaya alien. tapi aku cuek aja orang mau ngeliatin atau nyinyir kaya apa. toh aku tetep tampil apa adanya diriku, ga lebay. aku jalan sama dia cuma pake kaos, selana jeans dan sepatu kets aja diliatin sampe segitunya gimana klo pake baju sexy?..tambah nyinyir deh orang-orang 😀
Ya betul itu, punya pasangan bule harus siap dengan berbagai perbedaan, bahkan harus bisa bersabar setengah mati.
Aku jg sdh ngalalamin semua suka dukanya.yang lebih nyakitin lg klau itu dtnang dr keluarga kt sendiri.kebetulan mereka dr dulu kurang suka karena mereka suka meremehkan orang lain. Mereka pernah bilang sama aku kalau punya suami bule harus di mamfaatkan…suruh dia beli ini beli itu,tolong orang tua,adik kakak saudara.dlm hati oh.. my God..emangnya saya menikah bt cari uang?bersyukur dpt suami yg baik sangat menyangi dan memperhatikan istrinya,gak perng kasar dan selalu menghargai kt sebgai istri.krna sngt menyedihkan d tmpt asal kita masih bnyak suami2 yg menganggap dialah pemimpin yg hrs di taati semua perkataannya tampa perduli bagai mana perasaan istrinya.
dengan menulis kisah dengan bule seperti diatas berarti secara tidak langsung anda juga mengkelas kelaskan bule dengan orang lokal dalam arti poin2 yg anda tulis diatas berarti mungkin tidak berlaku untuk pasangan yg bukan bule,sementara menurut saya pribadi bule atau bukan bule itu semua hanya luar saja,masyarakat dgn kelas educational background menengah keatas tentu lebih bijak dalam melihat dan menilai pasangan yg mereka temui mau itu bule,african american,jepang,chinese,arab yg berpasangan dgn org lokal.
Begitu juga dgn keuntungan memiliki pasangan bule yg anda sebutkan terkesan tdk berlaku untuk pasangan non bule,padahal sekali lagi karakter dan sifat seseorang bukanlah terbentuk karena pigmen dan fisik atau warna kulit melainkan akibat pendidikan,perkembangan psikologis dari lingkungan dan faktor lain.jadi singkat kata anda hanya menambahkan stereotype saja terhadap org yg berpasangan dgn bule.karena tdk semua bule merugikan menguntungkan begitupun dgn non bule.tolak ukur dan perlakuan hanya bisa dinilai dari besar tidaknya cintanya kpd anda.sementara stigma dan penilaian stereotype akan terus ada dan anda harus siap menerima karena hal tersebu diciptakan dari pola pikir berbagai lapisan masyarakat atau tulisan2 seperti diatas.terima kasih
Terima kasih sudah mampir ke blog saya. Maaf lama balasnya, karena saya sedang banyak kesibukan.
Apa yg saya tulis di atas adalah cerita tentang pasangan campuran, tentu saja tidak berlaku untuk pasangan yg bukan bule. Saya melihat semua manusia sama, apapun rasnya. Memang benar educational people (bisa) lebih bijak dalam melihat sesuatu, tapi pada kenyataannya di Indonesia masih lebih banyak orang yg belum educational daripada yg educational. Jadi wajar pandangan mereka masih seperti apa yg saya ceritakan dalam tulisan saya tersebut. Tulisan saya adalah cerita pasangan campuran di Indonesia. Saya tidak pernah mendapatkan perlakuan aneh-aneh di negara lain, misalnya di Singapura. Penduduk di Singapura biasa saja melihat pasangan campuran, jadi memang orang-orang Indonesia sendiri yg masih menerima steretyope begitu saja. Justru saya menulis ini tujuannya untuk menyadarkan atau menghilangkan stereotype pandangan orang-orang Indonesia terhadap bule. Tulisan saya bukan hanya berdasarkan pengalaman saya sendiri tapi juga pengalaman dari banyak pasangan campuran di Indonesia. Begitulah realita yg ada, saya tidak mengada-ngada.
Salam,
Desi
jadi pengen punya pacar bule.thats my last journey
Ya klo saya punya cowok bule tp malah dikiran aq tourgetnya ya allah sadar and be positive hehe sereng kalian klo jalan ya ngerasa gk enak klo diliatin kyk km punya salah…
Aku tidak memandang keuntungan atau kerugian dengan menikah dgn lokal atau bule. Karena semua kembali ke moral dan kepribadian individual bukan krn bule atau lokal. Keluargakku rata2 menikah dengan cowok lokal, tp cowok2 lokal yg dinikahi keluargaku rata2 berpendidikkan dan dr keluarga baik2 dan memang merekapun rata2 open minded, bertanggung jawab dgn keluarga dan moderat, byk yg sudah menikah puluhan tahun dan msh awet. Bule jga gak semua seperti yg dituliskan diatas. Buktinya perceraian kawin campur sangat tinggi di Finland, dinegara yg aku tinggali. Awal2 semua terasa manis, diiringi waktu yg berjalan perkawinan banyak yg kandas. Beberapa cowok bule byk memilih menikah dgn cewek asia, krn cewek asia lbh menurut dan melayani suami daripada cewek bangsanya sendiri. Tp disamping itu cowok bule byk jg yg merasa menjadi lbh punya power dan cowk bule merasa kodratnya sebagai laki2 terlaksana kalo menikah dgn cewek asia dibandingin menikah ama cewek bule, yg sama2 equal dlm segala hal. Aku tidak melihat ada perbedaan dgn menikah antara lokal dan bule, itu kembali ke individu masing2. Semua manusia ada yg baik, ada yg brengsek.. Cowok bule yg brengsek juga byk bukan cuma cowok lokal. Aku setuju dgn komentar Krauser. Aku sudah menikah 15 thn dgn cowok Finns/Swede. Dan sudah tinggal di Eropa 20 thn jd aku bisa menilai. Terima kasih
tentang ‘Beberapa cowok bule byk memilih menikah dgn cewek asia, krn cewek asia lbh menurut dan melayani suami daripada cewek bangsanya sendiri. Tp disamping itu cowok bule byk jg yg merasa menjadi lbh punya power dan cowk bule merasa kodratnya sebagai laki2 terlaksana kalo menikah dgn cewek asia dibandingin menikah ama cewek bule’ apa itu bener mba? soalnya saya lagi berhubungan sama pria bule juga asalnya dari Holland. dia bilang lebih tertarik sama wanita asia dan ingin menjalani hubungan serius sama saya cuma saya masih takut dan waswas bisa berbagi pengalamannya tidak mbak? hehe terimakasih 🙂
waah mbak terimakasih untuk artikelnya ya :)…. ya juga ingin punya pacar bahkan suami yang western, karena mereka lebih open minded dan gak kaya laki2 indonesia kebanyakan yang hobinya ngatur ini itu. tapi balik lagi jodoh diatur Tuhan, walaupun setiap orang punya seleranya masing2 🙂
Mba mba yg punya hubungan dg bule disini menikah resmi atau nikah siri?
Ya nikah resmi dong! Gak mau lah dinikahin siri, di Indonesia aja gak diakui apalagi di luar negeri.
wih hebat mba, haha.
saya juga lagi jalan 5 bulan nih, kebetulain cwo saya bule albhania. tapi dia udah mulau agak serius, katanya kalo lulus mau langsung ngajak nikah. tapi masih bingung mba, disamping kita beda agama gitu.
Seneng banget baca artikelnya mba desi, emng bener kok org bule romantis, jujur, terbuka sm kita kalo udh nyaman sm kita. Pokoknya seru..
Kmrn sempet punya gebetan org bule argentina, cuma ngga tahan lama grgr susah komunikasi. Ngga sabaran, lama di hubungin ngmbek
Hi mba Desi, salam kenal… Bener bgt suka duka nya pacaran sm bule n yg bikin bt dibilang muka pembantu hehehe… Sy pacar sm bule Jerman udah 7 bln dan rencana nikah thn dpn, persiapan mental dan fisik apa ya mba yg hrs sy lakuin… thanks mba Desi
Bnr bgt tuh mbak..aq jg lg jln ama bule dan smua yg mbak tulis itu bnr bgt…
Ternyata bule cowok ataupun cwek sama aja, sama2 setianya
Haiii aku cuma nanya cara dapetin bule gmn ya? hahahha
Teruntuk yang punya pasangan bule “cheeers” hahahaha….
wah selamat ya buat kalian semua yang punya pasangan bule 🙂 aku baru punya temen2 bule doang belum ada satupun yang jadi pasangan aku hahaha
Betul semua mbak. Saya sekarang lagi jalanin hubungan serius dengan bule asal Brazil. Umurnya beda setaun sama saya. Dia 24 dan saya 23. Saya bahagia sekali karena dia romantis, apa adanya dan sangat mengerti kondisi saya. Banyak kejadian lucu setiap kali jalan sama dia. Dari diliatin sampe dibisikin dibilang “padahal ceweknya biasa aja tp bulenya ganteng banget” yaa itulah problematika nya mbak. Tapi so far saya bahagia. Pacaran dengan bule membawa banyak pengalaman untuk saya dan bikin hari hari saya jd lebih berwarna.
Bule termasuk org yg peduli gossip juga sih. Pernah pcr gak brani nyium di tmpt umum tkut saya dipikir aneh2 sm org. Tp seneng deh pcr bisa mengerti budaya indonesia (saya juga yg ingetin sih
Skr saya mending pilih bule yg wajahnya biasa, yang penting se-iman, bisa jd imam yg baik, setia dan bisa menerima aku apa adanya.
Kalo dapat yg wajahnya ganteng masa harus ditolak mbak Alea?? 😀
Kebtulan pasangan sy bule dari prancis, kami tinggal di Indonesia. Beberapa hal yg lucu dan menjengkelkan sy alami, bnyk pengalaman yg sama juga dgn mbk Desi. Dikira tour guide, kalau kedaerah apalagi kepasar tradisional seisi pasar bisa berhenti beraktivitas hanya untuk melototin, ditanyain hal yg pribadi “mbk itu suaminya ya?”, “ketemu dimana?” kalau si bule udah gk kelihatan beberapa hari aja, orang2 pada nanyain “mbk abang nya udah pulang ya?”. Awal2 nya sih kesel, cuman skg sdh terbiasa 🙂 Untungnya, kami seumuran, punya selera yg sama penampilan rada berantakan, tak nampak kalau pasangan saya bule kaya kalau anggapan bule kere sih iyaa, temen2 sy nyebutin gitu, tapi karena cinta, EGP 🙂 Jadi, sy sedikit selamat soal anggapan money oriented atau bule hunter hhehe. Oh ya, punya pasangan bule bukan berarti kita berubah jadi bule juga, sy suka ngajak dia makan di warteg, meski dia gk bisa kompromi soal terasi, durian, sop ikan (kebtulan sy org sulawesi, doyan sop ikan )pete apalgi no thanks, jadi kudu mesti curi waktu kalau sidia sdg gk ada dirumah, saatnya berpesta sambal terasi dan sop ikan hehe. Oh ya, bule emang suka berdebat, complain, jadi mesti pinter, paling tdk ketika dia berargumen, kita bisa balas dgn argumen pula. Apalagi Pranciss, perfect soal makanan, environmentalist, doyan berargumen dan sedikit keras kepala, tapi French Kiss nya mak nyosss 🙂
Salam,
Susi
dari 11 kelebihan punya pasangan bule, 10 outta 11 ada di ane semua, kecuali nomer 9.. kebetulan ane keturunan jawa yg msh memegang teguh adat istiadatnya, ane sih selama gak terlalu jauh prying on our privacy mah gapapa, itung-itung ngelestariin tradisi..
dan utk yg nomer 11, alhamdulillah anak ane ganteng juga kayak ane, walopun idungnya blm semancung ane tapi uda keliatan bakal mancung juga ntarnya kyk ane, matanya tuh mata ibunya, bibirnya juga turunan ibunya..
dulu sempet punya mantan ekspat jugak, tapi ribetnya ampun2an, bukan krn status eskspatnya tapi krn emang karakternya yg ribet, hahaha.. oh iya dan entah kenapa, mungkin karena si mantan ini tipikal wanita yg gak biasa LDR kali ya, jadinya extraordinarily possessive, hahahah..
Bener banger… aku di katain cewek matre gara2 punya pacar bule …pengusaha lagi….la wong aku enggak nyari…dia sendiri yang dateng beehhh dasar orang 2 aneh
Bener bangettttt ternyata ini dirasain semua yg berpasangan dengan bule termasuk saya. Pasangan saya seorang British kelahiran 93. Wajahnya memang tampan dan penampilannya sangat ke kinian dengan rambut ala Zac Effon di HSM haha Tapi saya sampe heran kok ada yg sampe teriak2 keranjingan padahal jelas2 dia sedang menggandeng saya. Saya langsung berfikir “saya juga sering liat bule ganteng ga segitu nya juga kale” . Belum lagi cewe yg pamer boobies didepan kami seolah ingin menerkam pacar saya Semoga saya bisa lebih sabar kedepannya
rasanya lega banget baca tulisan mbak desi, seperti berkaca pada diri sendiri. Punya pasangan bule emang banyak suka dukanya, yah anggap aja warna warni kehidupan hehehe 😀 sedikit curhat, kalau ada teman liat foto pasangan saya, komentarnya macam2 juga, “orangnya tinggi ya?”, padahal mah tingginya standar, ekspektasi berlebih banget hahaha, atau “kok percaya aja sih, kan yang lokal masih banyak, nggak cari cowo indo aja sih?” duh, kalau dijawab juga mereka tetap nggak puas, percuma diladenin. Kalau lagi jalan di mana gitu suka diliatin, awal suka minder sendiri 😛 yah, semoga teman-teman yang senasib bisa dikuatkan hahaha, salam sukses!
Hai mbak salam kenal.
Greget ya pengalamannya. Btw apa iya bule gak peduli soal skoliosis? Soalnya saya skoliosis 🙁
hahahah… setuju..
asli saya terobsesi sama bule pengen punya anak yang cakep, huhu pengeeen bangt…….
Hi Mba Desy, aku ngalamin ketahan di airport Batam and missed my flight back to Jakarta gara2 dikira child trafficking, Secara anakku mirip misua.. Grrr.. Baru dilepas pas misua dateng buat explain.. Belum lagi klo jalan dikira baby sitter coz again, anakku mirip misua.. Pengalaman enyebalkan tapi Lucu juga.. Sabaarr
sebenarnya tergantung bagaimana pembawaan kita, kalau kita behave normal tidak mengubah sikap dan gaya hidup kita, saya yakin orang juga akan melihatnya wajar dan nggak jadi pusat perhatian. Juga kembali ke pasangan itu sendiri dan tujuannya, kalau tujuannya. Ada banyak bule gila dan juga ada banyak cewek indo yg gila juga yg membuat opini negative, daN cenderung opini negative yg akan terus kelihatan dan di jadikan generalisasi. Kalau saya sich…. nggak menyalahkan publik, yg penting saya dan pasangan buleku bisa membawa diri dan memyesuaikan lingkungan sekitar. Kalau publik mah silahkan saja mau menilai apa.
Omg, wtf! Hahaa semuanya emang 110% Hahaa! Suami saya bule dr Sydney, punya anak 1 cowok 15months karang. Setiap orang pada melotot matanya coz Anak saya super ganteng haaa Ahhh emang Klo jadi suami bule itu ada baik & buruknya. Kadang2 sih kesel Erhhh” betul banget nich 🙂
hai mbak salam kenal yc
seneng bgt bisa baca tulisannya mbak desi, jadi bahan pengalaman juga hehehe soalnya saat ini saya lagi sering chat sama cowok bule dari amerika lom lama juga kenalnya sich dan lom deket2 bgt:)…semua tergantung dari kitanya menyikapi itu semua karena kalau kita ngedengerin omongan orang mah kita sendiri yang repot (sok banget nie ceritanya karena lom ngalamin sendiri) wkwkwkwkwk
tapi kenapa cewek eksotis,mungil,pesek,mata sipit d negara kita(indonesia)tidak d anggap cantik malahan d negara barat itu sangatlah cantik.Aku heran dengan indonesia..indonesia terlalu mengedepankan fisik bukan personality seseorang
Wah bagus sekali article kak desi. Sekarang kak desi tinggal dimana ? Jerman atau di indonesia ?
Boleh minta contact kak desi ?
Mau tanya-tanya banyak. Kebetulan saya juga mau menikah sama bule jerman.
Thanks a lot kak desi
Mba Desi, terima kasih artikel nya, well written and nice to read! 🙂
Untuk bule, orang indonesia (in general, of course) menganggap superior, sekarang bayangkan punya suami bule negro dari afrika mba, orang indonesia (again, in general), menganggap lebih rendah 🙁 sedih sekali..
That so real mba . Makna bgt dah ni artikel, gw mmng terobsesi sama bule. Lumayan menambah pengetahuan ttg bule. So thanks mba. You are so lucky. Have wonderful life. 🙂
hihii soal sifat cowok bule bner mbk…
pcarku jg gtu..
yg penting sama nyamanya..
hello salam kenal mbak, jadi ktawa2 sendiri aku baca tulisan mbak…jadi teringat ttg pengalaman diri sendiri, smua yg mbak tulis bener…:) salam kenal mbak
Wahh, real mbk desi ceritanya. Jadi berkesan sekali
Kebetulan saya juga lagi dekat dengan bule. Tapi dia pemalu,baik,dan ramah. Dia bercerita apa adanya. Saya senang sekali dan bule ini masih mahasiswa jadi banyak berfikir maju dan positif, untung-untung bisa bertukar fikiran dan di ajak debat haha. Alhamdulillah agama kami sama jadi saya fine saja. Tapi sayang kami belum bisa bertemu mbk cuman sering whatsapp dan skype. Tentang mbk desi katakan bule berbicara apa adanya dan dari dalam hati itu benar-benar real dan dia juga demikin. Tentang banyak orang yg akan membicarakan kita memang ada mbk, sampai teman saya sendiri bilang jangan terlalu cinta sama bule, tapi saya optimis mengikuti hati saya. Pokok nya saya senang baca posting mbk dan menambah wawasan juga tentang suka duka punya pasangan bule. Sukses terus mbk desi
Mba Desi waah pengalaman mba makin membuatku optimis di tengah2 komenan negatif dari teman2ku atas hubunganku dengan seorang bule dari Amerika.
Hehehe tulisan di atas benar2 membuka pikiranku.
Sebenarnya aku juga lagi dekat dengan seorang bule kami kenalan melalui sosmed dan akhirnya hubungan kami berlanjut lewat whatsapp dan skype. Banyak teman2ku yg komen bawa bule itu paling cuma main2 aja awalnya ga aku pikirin mba tapi semakin kita dekat lama2 aku jadi punya rasa sama dia dan aku jadi takut status hubunganku dengan bule itu sebenarnya seperti apa?
Bule ini pernah bertanya “Kapan aku berencana menikah? dan kapan aku ingin punya anaknya” aku jawab aku tidak tahu dan dia bilang dia ingin mempunyai hubungan serius denganku.
Aku takut mba takut kalau dia cuma main2 karena banyak temanku yg bilang kalau bule itu free sex dan susah untuk di ajak berkomitmen makanya itu untuk memantapkan hatiku ini aku search dan malah mendapatkan cerita mba tentang pengalaman mempunyai pasangan bule.
Mba bisa tidak memberikan masukan atau nasihat atas hubunganku dengan si bule? apakah benar bule itu hanya main2? dan juga kebetulan aku gendut aku takut dia berbohong tentang menerimaku apa adanya.
saya belum nikah sama bule si mba tapi ngarep, hahaha, cuma kayaknya bakal mentok di agamabtw mba kalo atasin masalah agama gitu gimana yah?
Ehi mbak Desi.. Bener bgt isi dr tulisannya.. Kalo sy bawa cowo sy ke gym aja bnyk emak2 yg matanya melotot gitu kaya mau keluar. Wkwkwk..
Tp untungnya ga ada sih yg ngatain tampang pembantu. Hihhihi.. Sy sendiri kebetulan campuran china, sunda, belanda. Nah pasangan sy ini dr sesilia Italia. Hihihi.. Paling banyak yg bisikin “itu bule kok mau sama cw yg dadanya kecil sih” hahaha ngakak sy bacanya. Emang cowo indo yg hobby bgt macarin cw dada ekstra. Bule mah ga peduli mau dada kecil pantat tepos kalo suka ya suka aja. Hihi.. Thx 4 shared mba
Hi mba salam kenal dari aku ya..
kebetulan aku lg deket sih ama orang Pakistan, dia bilang pengen menjalin hubungan serius sm aku tp aku takut dan gk mau lgsg percaya gitu aja. Masa dia malah nyuruh aku yg ngunjungi dia ke malaysia bukannya dia yg ngunjungin aku ke indonesia. Alasannya dia gk mau ke indonesia katanya pengurusan surat2 di Indonesia susah. Bahasa inggrisku jg gk begitu lancar mba. Kasih sarannya dong mba desi. Menurut mba gimana tu bule dan apa yg harus aku lakuin?
mbak cara mengatasi beda agama gimana yah? secara si bule katolik, sedangkan saya muslim
yah toleransi mbak, dg nggak maksakan si bule utk mualaf & sebaliknya, si bule jg nggak boleh maksa anda utk masuk agama nya
Nyari artikel ini karena lgi PDKT ama Bule Amrik, deg2an banget dia udah nanya macem2 kaya: mau punya anak berapa ntar? Cewe atau cowo atau keduanya? Suka tinggal di rumah atau kerja? Dll dkk dsb. Haha doain semoga jodoh ya mba Des, soalnya seiman dan tidak merokok. Sesuai kriteria.
Halo kak Desi. Makasih sudah menulis artikel ini setidaknya bisa jadi pertimbangan dan semangat untuk menghadapi segerombolan orang2 kepo akan bule.
Saar ini saya sedang in relationship sama bule inggris. Dia orangnya biasa tapi pekerja keras. Saya herannya ga sedikit yg kira bule kaya atau tanya saya sudah dikasih apa saja? Aduuhh… Tapi masalah internal datang saat ada pertanyaan soal agama dan ijin orang tua mengingat saya anak tunggal. Sulit bagi mereka melepas saya seandainya menikah dengan bule
Bener semua nya
hahha ternyata emg itu hal2 yg sdh umum ya mbak. kirain st sndiri yg ngrasa.. saya sich balas dengan senyum kuda aja yah…
sy mengalami hal sedikit berbeda dg anda, mbak Desi. Kebetulan sy keturunan Tionghua & sempat wkt di airport ada mbak2 yg kerja disitu tanya ke sy “mbak nya chinese?” lalu sy jawab iya, mrk tanya lg “oo…memangnya boleh ya sm ortu nya pacaran sm bule?” haha lucu kan, memangnya yg selalu dipacarin bule org pribumi aja..? kan selera tiap bule beda2 ya mbak, ada yg suka sm yg kulit kecoklatan, ada bule yg suka sm org afrika atau org latin,dll krna cinta gak pandang ras spt kata mbak Desi 🙂 salam kenal ya
saya punya temen yang nikah dengan suaminya orang Russia, sekarang di tinggal di Russia, cuman susahnya setiap tahun harus perpanjang Paspor dan ini tidak mudah, dan repotnya mengenai kewarga negaraan si anak nantinya,
tapi biasanya kalau wanita indonesia punya suami bule penampilan akan berubah 100%
Beda dengan Suami Indonesia istrinya bule si bule wanita juga lebih condong ke budaya lelaki(Indonesia
Hai Sastro,
Kalau perpanjang paspor tiap tahun itu tidak mungkin, karena paspor Indonesia berlaku 5 tahun. Mungkin yang Anda maksud visa/izin menetap ikut suami? Kalau izin menetap beda-beda, ada yang menetap permanen atau yang hanya bolak-balik saja. Jangka waktunya juga tidak selalu setahun, bisa lebih.
Kewarganegaraan anak tidak repot kok. Sejak tahun 2006 anak dari pernikahan campuran bisa punya dua kewarganegaraan sesuai negara kedua orang tuanya sampai usia maksimal 21 tahun.
Untuk penampilan juga tergantung orangnya, tidak semua wanita Indonesia ikut-ikut gaya bule. Saya dan teman-teman saya yang nikah dengan bule malah sering dilarang pakai baju terbuka oleh suami-suami kita. Suami saya malah Indonesia banget, lancar bahasa Indonesia, tahu banyak budaya Indonesia, suka makanan Indonesia, ikut tata cara orang jawa, dll.
wah tulisan mba desi bener sekali.
saya sedang menjalin hubungan dengan bule inggris krn kebetulan kuliah disini.
rencana mau ikut saya balik ke indo nanti nya.
mesti siap2 tutup telinga dari bisik2 tetangga kayanya.
wah bener pake bingit mba. oh ya dlu aku prnh pacaran sama pria lokal, tapi disakitin n diselingkuhin, trus beberapa tahun ini pernah menjajaki hubungan dengan beberapa bule meskipun via online dating, beberapa sangat baik dan karena sesuatu dan lain hal jd gg bisa lanjut, ada juga yg ‘catfish’ tp untungnys bisa terdeteksi. jadi lokal atau bule pd dasarnya sama aja tergantung pribadi prianya dan masalah selera ya tergantung kita suka sama siapa. Puji Tuhan, sekarang sedang dekat dg pria Belanda (kenalnya pada saat aku udh nyerah pengen punya pacr bule, aneh kan? lol), aku sih udh kebayang tanggapan masyarakat Indonesia ditambah dg mmbaca tulisan mba ini. Bagaimanapun aku tak sbar menunggu kedatangannya (April ini,Amin.) semoga semakin banyak bangsa Indonesia yg open-minded sehingga kita terhindar dri kasus “duka punya pasangan bule” sprt di atas, whoahhahaa. :D. thank you for sharing all those experience of yours.
Wah…pengalamannya sama kayak aku.. Akupun sm pacar yg sekarang (orang Belanda) setelah sebelumnya hampir menyerah sama bule… Semoga langgeng hubungannya ya mba.
Salam kenal
Saya baru menikah ama bule belum ada 1 bulan, sudah disuruh belikan keluarga kulkas dan tivi…hiiikkks. Malu banget. Banyak tetangga bertanya kenapa orangtua gak dibelikan ini itu.
Dan kebetulan bule saya bule pencemburu. Jadi kalau saya mau ketemu teman musti pakai acara debat kusir dulu….hahaha. Tapi biasanya saya yang menang.
hahaha, bentar mbak..
dari 16 nomor yg duka itu semua dari orang2 di sekitar mbak desi loh… berarti nyebelin kan tinggal di indo… huehuehue…
baru cari2 info tentang legalisasi akta nikah eh ketemu artikel ini. alhamdulillah semua poin di atas sdh aq alami semua, aq nikmati aja prosesnya, orang baik dan buruk ada di belahan dunia mana saja..tetap semangat buat temen2 yg pgn pnya pasangan bule tapi harus tetap hati2 ya..carilah yg seiman dan menghormati wanita..cheers and goodluck!!
Semoga aku juga dapat bule yang cinta Tuhan, kayak mba Desi Sachiko
Amin.
Bahagia banget baca artikel ini, Semoga aku dapat orang England yg pinter bahasa Indonesia juga,, Amin. Nothing impossible. I believe, Amen. Berharap sekali 🙂
duka no.13 bener banget tuh…
saya sering banget ditanyai begitu….
Bener semuanya aq udah pernah alami, dan alhamdulillah aq mendapatkan suami bule yg bertanggung jawab penuh..:-)
Wah itu betul sekali …ak jg ngerasain 2 kali nikah sama bule setiap plng ke indo banyak orang ngoceh .
Setuju bgt..hampir 100%..mgkn kl di.survey mmg benar adanya..walau sy blm pernah smp ada yg berani menggoda suami sy krn suami org nya teramat santun jd org jg berpikir kl menggoda yg model gini…hahahahaha..n mmg suami sy bertanggung jwb bgt..walau sy bekerja dia tdk membebankan bill apapun ke saya…
Cerita nya menarik. Benar2 nyata. Sy melewati itu semua. Sekarang sdh ikut suami di Norway jadi lebih tenang.kehidupan disini lebih tenang. Gak berisik orang ngomongin kita atau apa. Pas di Indonesia kuping panas setiap hari.apalagi kalau pas suami pulang ke jawa di tempat org tua kami. Tapi, sekarang sudah terbiasa dan lebih cuek.gak mau mikirin omongan orang. Sy tdk minta makan sm mereka. Dan saat sy bahagia. 🙂
Tapi jujur sy rindu Indonesia.rindu makanan Indonesia dan rindu keluarga dan teman2 di kampung.
Semua yang diuraikan diatas memang benar… !
Pandangan orang kita / Timur masih blm bisa menerima dgn positif , lebih banyak menduga dgn pikiran / pendapat yg negatif , padahal 100% mereka nggak tau keadaan yg sebenarnya !
Dan soal kebaikan nya , Bule juga sama seperti kita org Timur , adalah manusia biasa ! Tapi yg pasti , punya suami bule hidup terasa jauh lebih nyaman dan diri kita sebagai isterinya menjadi sangat berarti !
Karena , hak kita sebagai isteri dan wanita , apalagi jika menjadi Ibu bagi anak2 nya benar2 dihargai dan dihormati !
Aku juga nikah sama WNA tp China,, sama yg aku alami yg mba Desi tulis,,ank ku juga lbh mirip suami putih N sipit mata,,, salam kenal mba
hai desi kenalin aku aini kreatif dari Trans TV. aku rencananya mau bahas tema perempuan yang punya pasangan bule. boleh minta no hp kamu buat informasi lebih lanjutnya?
Hai Aini,
Ini untuk keperluan acara TV? Kategori apa ya? Budaya, rumah tangga, lucu-lucuan, atau…?
Kontak lebih lanjut bisa ke FB aja https://www.facebook.com/sachiko.desi/
Wah MBA Desi cerita artikelnya menyentuh hati cuman saya baru berteman sama bule turki tapi dia selalu ngajak saya menikah Karena saya sangat special untuknya berbeda dengan wanita lain mungkin ke harga diri dsb , tapi dia sungguh ingin aku menjadi istrinya bagaimana pendapat MBA Des ? Saya harus bagaimana? Cakep sih uda relatif untuk bule mohon dijawab
Dear Emma desi
Aku mau nanya, aku Sekarang lagi Japan sama orang Bangladesh tp stay di French, dia bilang mau cium aku tapi aku gak mau trs dia bilang dia mau cium aku karena dia cinta aku, oke data itu, dan Sekarang dia bilang dia mau making love sama aku karena dia cinta sama aku, tapi aku belum mau, sampe Kita beratem dan loss kontek kmrn tp dia chat aku lagi dan bilang dia gak pernah benci sama aku, aku binging emba makannya dia general cinta gak ya emba sama aku? Menurut emba gmn? Aku sempet nanya sama dia pernah melakukan sama car lain atau tmnnya dia bilang baru sama aku doing, binging aku emba
Help me emba
kalo pertnyaan model gini, kok g ditnggapin yaaa…
Setuju mbaak, saya udah nikah hampir tiga tahun sama suami sy asal swiss, dan begitulah seperti yang di jabarkan haha apalagi dengan perbedaan umur yang lumayan walaupun sama sesama keluarga ga pernah di pertanyakan.. saya keturunan arab jadi dkeluarga besar dan kaum sesama -halah- itu normal perbedaan umur yang ga cuma setahun dua tahun
cerita menarik sekali sekali tante desi sachiko(nice story)
#kebetulan mbah laki2 saya menikah dengan wanita asal austria(mbah perempuan saya) dan sekarang menetap di australia
Thanks udah mampir. Salam buat PM Australia ya 🙂
exactly mba! pacar saya orang america tapi setengah singaporean. Jadi dia cukup mengerti budaya asia atau budaya Indonesia. Kalau soal terbuka, ya I agree! Kalau ada masalah kita open minded bahkan setelah dipikir” waktu saya yang salah, dia yang minta maaf duluan + nenangin saya biar ga marah lagi. Saya suka sekali artikel nya mba!
Kak desi, aku baca artikel kakak suka deh serius. Gak cuma yang bahas bule tapi semuanya. Aku mau nanya kak, kebetulan ini pertanyaan ada karena orang disekitar aku selalu sama dlm memberikan statement tentang kriteria bule yang selalu tertarik dengan cewek indonesia berkulit coklat, eksotis gitu kak, mereka memberikan statement karena memang kebetulan aku sering berinteraksi sama bule. Mereka bilang lah kalau aku ingin menjadikan mereka pacar atau hubungan yang lebih dari teman lah aku harus menghitamkan kulit, padahal niat aku berinteraksi dengan bule karena mereka itu asik, enak diajak ngobrol, ramah, enak dijadiin temen menurut aku, dan kebetulan aku mempunyai kulit putih, maka dari itu teman-teman dan kerabat dekat aku memberi saran atau statement seperti itu.
Pertanyaannya kak, apa benar statement itu, kalau WNA yg ada di Indonesia pasti lebih suka dengan cewek WNI dengan kulit coklat eksotis? Kalau ada contoh, bole itu kak contohnya, hehehe.. Makasih ya kak sebelumnya.
salam kenal
Andrea
Hai Andrea,
Kalau orang-orang banyak melihat cowok bule punya pasangan cewek Indonesia yang berkulit cokelat, itu karena sebagian besar orang Indonesia kulitnya cokelat. Coba deh kamu ke China atau Jepang, pasti ngeliat cowok-cowok bule di sana punya pasangan cewek-cewek berkulit kuning/putih. Saya punya beberapa teman Indonesia yang berkulit putih dan punya pasangan bule. Memang umumnya bule suka yang berkulit cokelat, menurut mereka kulit gelap memberikan kesan sexy. Tapi bule tidak mencari pasangan berdasarkan warna kulit, tapi lebih mencari kenyamanan dan kesamaan pemikiran.
Thanks utk sharing nya mbak Desi.
Saya makin semangat setelah membaca pengalamannya.
Hi Mb Desi!
Artikel yg terutama kelebihan bule adalah menerima kita apa adanya betul sekaliii. Kami bertemu di NZ 2 tahun lalu krn 1 tur dan sama2 turis, awalnya sih ngobrol biasa aja, pisah pun biasa aja, saya juga rapih saat itu. Tapi beberapa hari kemudian ketemu lagi secara tidak sengaja di satu spot dlm kondisi kulit saya gosong dan muka saya kucel krn sepedaan seharian, rambut jg udah awut2an ehh dia malah minta no hp saya XD aneh kan, klo cowok indo mah pasti udh ilfil dan kabur duluan
Blm pernah ngalamin pas jalan sm dia di Indo sih krn dia sndiri blm kesini. Jgn2 bisa kejadian sm saya juga nih 🙂
Artikel yg menarik! Salam kenal yaa..
– Utie
waaaaah saia syuuuukaaaa bacanya postingannya mbak, lucuk,unik gitu. moga2 mbak ama suami bulenya langgeng ampe maut memisahkan ya.
artikel bagus,akhir-akhir ini saya sering searching di internet tentang hidup pasangan campuran orang lokal dengan bule,tapi semuanya membahas antara wanita lokal dengan pria bule,….saya punya pacar gadis bule sangat cantik seperti boneka,kita kenalan sudah setahun,dia ingin agar saya menikahinya,saya cari artikel yang membahas pasangan pria lokal dengan gadis bule kok gak ketemu ya untuk perbandingan dan sharing pengalaman…..
si cantik bule pacar saya ini membuat saya sangat minder ketika jalan bareng karena tinggi saya hanya 170 cm sedangkan dia saya tanya punya tinggi 183 cm,tapi yg membuat saya senang orang-orang yang melihat kita mereka pada ngacungin jempol,dan juga yang membuat saya paling bangga dan senang sama dia,ternyata dia anti free sex walau dia juga sering berpakaian sexy menurut pandangan saya,ini berbeda 180 derajat dengan pemikiran dan bayangan saya sebelumnya bahwa semua orang bule itu suka sex bebas,dia berharap agar saya secepatnya bisa datang main kenegaranya dan saya belum pernah kesana dan hal ini yg belum bisa saya penuhi…bagi teman-teman yg punya pasangan wanita bule mohon sharingnya….
hallo mas gusty,bagi tipsnya dong biar dpt cew bule,sapa tau jodoh,soalnya hub aq ma cew sini sering layu sebelum mekar hehehe 🙂
Ya ampun mba saya lagi di deketin bule dr italy tinggl d bali tapi saya kepikiran krna orng tua n teman2 ga open minded ttg hal ini. Itu gmna menurut mba?
Hai kak,
Nama saya Avelline saya mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara.
Sebelumnya saya ingin bertanya apakah pasangan kakak adalah orang Amerika atau bukan ya?
Saat ini saya sedang membuat skripsi mengenai mindfulness pasangan suami isteri berbeda budaya (Amerika-Indonesia).
Saya butuh sekali narasumber yang bisa saya teliti untuk skripsi ini.
Apabila kakak berkenan apakah boleh bila sewaktu-waktu nanti saya mengajukan sedikit pertanyaan untuk kakak dan pasangan? Apabila kakak berkenan mungkin bisa contact saya via whatsapp: 087771222442 or email: avelline95@gmail.com
Thanks before 🙂
Met malam semua.. Saya janda dengan satu orang anak, dan saat ini saya lagi dekat dengan bule Amerika (lokasi near of Washington DC). Dia berniat menikahi saya karna kami memiliki passion yang sama, serta cocok satu sama lain. Perbedaan usia kami 16 tahun, saya 31 dan dia 47. Dia memiliki sifat sabar, mau menerima saya apa adanya, terbuka dan tidak keberatan bila nanti disana saya ingin jadi ibu rumah tangga atau tetap bekerja karna saya sudah terbiasa bekerja di Indonesia. Mohon doanya agar semua berjalan dg lancar karna saya mau tidak mau harus siap karna Insya Allah ini adalah pilihan yg saya ambil.
oh begitu
Mbak saya mohon bimbingannya dari mbak semua yang sudah sangat berpengalaman,,saya punya pacar orang bule,,si bule nya ini orang Turkey sekarang hubungan sudah berjalan 7 bulan dan saya sudah kenal sama semua keluarga dan teman”nya dia,,saya ingin bertanya persiapan apa saja untuk melangkah kejenjang selanjutnya…
Terimakasih 🙂
Saya mencari orang tua angkat yang baik dan ikhlas saya tidk minta banyak materi hanya butuh kasih sayang saja orang tua saya sudah tidak mampu saya mohon saya anak perempuan usia 17 th saya bercita cita kuliah keluar negeri saya ingin kuliah sambil bekerja.saya putus kuliah karena keadaan tidak mampu dan tidak ada lagi kebahagiaan di keluarga sudah lama saya tinggal dengan orang tua yang tidak harmonis.kerap saya melihat ibu saya sedih karena perlakuan ayah saya ingin membahagiakan ibu dan adik saya serta tidak mau membebani mereka
Mungkin kebanyakan orang yg lagi deket sama bule merasakan khawatir, takut dll. Seperti saya saat ini, karena sebelumnya pernah punya pengalaman kurang menyenangkan dengan bule Dubai.
Sekarang saya lagi deket sama bule AS, dan saya terkadang masih mempunyai ketakutan yang berlebih, apalagi hubungan saya sama si bule AS ini baru berjalan 1bln. Tapi dia sudah menyinggung tentang pernikahan (mengemukakan pandangannya ttg pernikahan), beberapa hal dia juga selalu mencoba mengkomunikaikan dengan saya. Dan yang saya suka dari dia, karena dia itu lebih sopan dari bule Dubai yang sebelumnya pernah dekat dengan saya (saya berhubungan 2th dg dia), dia juga tidak membicarakan hal yang aneh2.
Apa bener kalau bule yg serius udah langsung ngobrolin ttg “status” dari awal?
Si bule Dubai dan si bule AS ini memang bertolak belakang sekali. Tapi saya sedang benar-benar cemas.
Duh mbak saya bacanya senyum-senyum sendiri, tapi bisa kerasa juga ada jengkel nya ya hahahaha. Saya memang belum pernah berpengalaman memiliki hubungan serius dengan bule, tapi saya kepengen banget punya jodoh orang bule berkulit putih dari eropa, lebih spesifik lagi ya dari Belanda lah hahahaha.
Dari saya kecil pas TK, saya suka berkata ‘Aku mah entar suami nya orang bule’ hahaha
Doa kan saya ya mbak semoga salah satu cita-cita saya terwujud, yaitu mempunyai suami bule! Hahahaha
Btw skrg saya masih 19thn sih salam!
Haha Betul sekali mbak
benar sekali mbak, saya juga sebel buanget kalau pas jalan sama pasangan. Suka saya di Mall gitu banyak ibu2 yang ngomongin “Bule sukanya gitu, seleranya gak banget. Emang di negaranya gak ada orang jelek begitu” ampuuunnnn deh emang cuman ibukkk yang cantik sekali se Indonesia rayah ini.
Pernah juga suami saya dikerubutin orang cuman buat minta photo, dan akhirnya saya harus minggir teratur. Belum kl ada orang yang melihat kalau perempuan punya pasangan bule itu pasti cewe murahan.!! Yaaaaahhhh sabar lah, kesel sih terkadang. Tapi ya sudahlah, sudah ditakdirkan begini.
Haters gonna hate ^.^
saya suka sekali ini :)))))
duh bnyk komennya heheh saya suka saya suka.
bener deh mba….jalan ke mall eike dikira cewe bawaan (belanjaan kale), belum lagi yg sll nanya “uda brp dolar yg lu raup apalah arti secangkir kopi di coffebean” gak perlu nunggu laki bule kli klo mo traktir lo di coffeebean hahaha.
suami sya kemana2 sll diperlakukan baek uuhhfff jangan harap sama ke gue masuk ke toko giordano spg nya bela2in nyari ukuran baju yg gede utk suami saya giliran sya nanya size utk sya eehh jawabannya “wah ukuran utk mbanya yg paling gede M klo L ato XL dah gak ada” kamfreeeeettt scra eike kan juga jumbo size tpi gak sejumbo suami saya hehehee. anyway i like bule n i love my husband he so wonderful
kebanyakan mereka suka cewek pendek wkwkkw
Bener Banget❤ Sama persis yg dialamin skrg sama gue wkwkw
jadi pede punya pasangan bule setelah baca artikel ini 😀 , padahal tadinya sempet minder. huhuu. trims mbak 😀 btw langgeng yah sama laki bulenya
Bener banget itu semua udah ekeu alami suami ekeu dari Turkey alhamdulillah udah punya putra umur 2bulan, kalo ekeu pulang kampung ke Indonesia ekeu belom ilang mereka belom selesai liatin ekeu hhhhh. Ampe ada yg bilang ekeu tkw lagi diturkey busetdah kejem
aduhhhh maaf tapi artikel beginian udah basi. suami saya jg bule. asik2 aja tuh kl balik ke indo. ngapain diurusin omongan orang. yg perlu ditanyakan ke diri sendiri adalah. betul gak apa yg diperkiraan org2 tadi? kl gak betul lha ngapain dipusingin. justru yg hrs ditulis mengenai suka duka dg pasangan bule itu adalah bangaimana ttg beda kulturnya. beda budayanya. beda pola asuhnya. beda kepercayaan mungkin? terus bagaimana mengatasinya? kemudian tentang bagaimana stereotip bahwa bule itu romantis, kaya, penis besar, apakah itu semua benar? terus bgm pembagian kerja dan tugasnya? gak salah loh kalau istri jg ambil bagian misalnya yg membayar saat makan bareng atau memakai kartu kredit istri saat booking hotel. kemudian kenapa kok pasangan bule cenderung exotic? apakah mereka bener suka cewe exotic atau justru kita sendiri yg mengeksotic exsotikan diri? karena banyak kok bule yg istrinya berkuit putih . semua itu ditulis dan diceritakan dg baik dan benar biar jd pencerah dan inspirasi. jd anggapan2 yg selama ini ada jadi hilang. karena saat kita memutuskan unt menikah dg bule pasti kita udah paham donk apa resikonya yg akan jd pembicaraan org? jd ngapain dipusingin.
Hai mbak Lulu… 🙂
Thank you udah mampir ke sini ya. Info aja, apa yg mbak baca di artikel ini bukan hasil perkiraan karena sebelumnya saya udah tanya ke teman-teman saya yg juga menikah sama bule. Mbak juga bisa baca banyak komen dari mbak-mbak lain, semua mengalami apa yg saya tulis di atas. Di artikel juga sudah saya tulis kalimat “Semua saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi saya dan teman-teman saya. Saya tidak mengarang atau mengada-ada”.
Kalo mbak gak pernah mengalami hal-hal seperti yg kami alami berarti mbak sangat beruntung. Bersyukur banget mbak gak pernah di-judge orang 🙂
Oh ya, saya gak memukul rata bahwa di Indonesia semua penduduknya kepo sama istri-istri bule, makanya saya tulis di artikel “Khususnya jika tinggal di lingkungan yang masyarakatnya kurang berpendidikan atau di daerah yang jarang sekali kedatangan bule”. Tentang ulasan perbedaan kultur, cewek exotic, dll, pernah saya tulis juga tapi pada artikel lain, bukan di artikel ini karena sudah beda tema. Tujuan menulis artikel ini cuma sharing aja kok, supaya orang tahu kita juga gak nyaman kalo selalu jadi pusat perhatian.
Salam hangat,
Desi Sachiko
Ijin share ya Desi. Thank you <3
Betul banget…and ijin share ya Mbak
Salam kenal..
ngakaaak bacanya
masuk akal sih
hahaha
ia beneran
lucu
keren Mba
Wakakakak… krn pernah jd bini bule gw bener2 merasakan sendiri banyak hal yg ditulis di sini. Bayangin.. udh baju sopan tertutup masih loh pernah diteriakin “ayaaaaam” sama anak2 remaja waktu nganterin mantan suami ke kebun raya bogor.. semoga tulisan mba Desi membuka wawasan lbh banyak org spy ngga mudah menjudge spt yg contoh2 di atas ya mbaaa
Bener pake bngt..suami aq bule ausi kt ud meried 4 thn dan lg nunggu momongan yg blm kunjung nongol..apa yg mbak desi blg smw itu bnr tiap thn klo pulang indo pasti uda mesti olahraga kuping prnh Jalan ke mol smp ad yg blg gini haha Sok cantik ngaca donk siapa lo..wow padahal kt cm lg Jalan dan ngbrl itupun abis belanja dari Carrefour tiba2 pas keluar dr care four shopkeeper ditoko kita lewat ngomong bgt dan rasanya jleb bngt pas abis digituin..mw marah tp udahlah nahan aja..aplg klo ketemj tmn lama kita emg blm dikarunia anak tp malah diblg u bedua gk bisa kali ato suami u kan bule mungkkn Dia yg gk mw cuma mw hepi2 aja..jlebbbb..rasanya pengen diamplas itu mulut
hai mbak desi senang bisa mampir di blog ini 🙂
pengalaman saya hampir sama dengan mbak desi. saya baru 1 tahun lebih menikah dengan WNA perancis & saya masih tinggal di indonesia. saya fikir saya bisa menikmati tinggal di kampung sendiri sebelum berangkat ke perancis. namun orang2 tak seramah yang saya bayangkan. padahal mereka tau saya anak baik2 dari keluarga baik2. awalnya saya merasa biasa saja, namun semakin lama banyak yang komentar negatif & sering bikin panas kuping. belum lagi perkataan orang2 yang sering bikin sakit hati. entah itu karena iri atau memang mental mereka tukang gosip, saya wajarin aja mbak karena mayoritas mulut comberan tidak berpendidikan tinggi. saya coba sabar, & kadang saya sering nangis juga.
namun di luar dari itu, saya sendiri merasa sangat beruntung karena mendapat suami yang baik & sangat-sangat mencintai saya. saya merasa sangat berharga dimata suami & mertua saya. kalau ingat mulut orang2 saya juga penget amplas itu mulut mereka mbak!
From my personal experience mbak, No 12 bener banget mba aku setuju. klo di indo kita para bini engga dianggap klo ke hotel meski ke hotel bintang Lima ya krn laki bule trs kulit aku coklat mungkin dikira ayam or ky babu ya, padahal longstay disini ud 4 bln krn hotel deket kantor suami, pernah kunci kamar aku ketinggalan dan pas mnt kunci Ke reception mrk dengan ga percaya dan konfirmasi call ke suami dlu, sial ga,,, sampe aku ngambek sama suami mnt pindah akhirnya dan suami ke manager hotel utk mrk mnt maaf .pdhl kan dia bs liat system ya klo Nama aku teregister dr awal check in. Dan ini terjadi hampir di setiap hotel bintang 5 Di jakarta krn aku ud 3thn tgl Di hotel Di jakarta. (Kecuali oak***d the best!!) Hufftt
menarik artikelnya mba benar-benar mewakili perasaan mba
Kak, dulu gimana sampai bisa dinikahi bule? Saya hampir setahun dekat dgn bule. Apakah enak jika saya nanya dia kapan mau serius/nikah?