UPDATE 11 Februari 2020:
Virus yang sedang mewabah ini sebelumnya disebut dengan nama Novel coronavirus. Sekarang virus ini memiliki nama baru yaitu Covid-19.
– – – – – –
Berkaitan dengan virus Corona yang sedang menyebar di beberapa negara, saya mendapat banyak pertanyaan dari teman-teman di Indonesia.
Beberapa pertanyaan yang paling sering ditanyakan adalah:
1. Status Singapura udah oranye ya, gawat dong??
2. Gimana di Singapura, aman??
3. Itu beneran kehabisan supply makanan??
4. Gimana cara cegah virusnya?
5. Aduhhh gue cancel ke Singapura gak ya??
6. Siapin apa aja kalo mau ke Singapura?
7. Lo gak takut?? Gak pengen balik ke Indo??
Sebenarnya bosan ya ditanya-tanya terus kayak gini. Biasanya sih kalo ada yang nanya; “takut gak??” saya jawab aja “nggak tuh, soalnya saya udah download anti virus!” 😀 😀 😀
Okehh… Supaya saya nggak ribet ngulang-ngulang jawaban, jadi saya coba jawab di sini ya.
1. Status Penyebaran Virus Corona Sudah di Level Oranye
Iya memang, tapi yang harus diingat status ini (DORSCON) yang membuat dan menentukan adalah pemerintah Singapura, bukan WHO. Jadi misalkan diterapkan di negara lain, bisa jadi level oranye di Singapura masih masuk level hijau atau kuning di negara lain.
Kenapa status naik ke oranye? Begini, sebelumnya mereka yang terkena virus adalah mereka yang memiliki riwayat perjalanan ke China atau pernah kontak dengan orang yang terinfeksi sebelumnya. Belakangan ini diketahui ada yang terjangkit virus ternyata tidak memiliki riwayat perjalanan ke China dan tidak pernah kontak dengan penderita sebelumnya. Karena itu pemerintah Singapura menaikkan status waspada virus menjadi oranye.
Dulu saat ada SARS tahun 2003/4 Singapore juga menetapkan level oranye tapi 2 minggu kemudian turun ke level kuning.
Saat ini jumlah yang terinfeksi virus Corona sampai tanggal 8 Februari adalah 40 orang dan populasi Singapura hampir 6 juta jiwa. Termasuk kecil sebenarnya, tapi harus tetap waspada.
2. Tidak Seseram yang Dibayangkan
Memang kalau cuma baca dari media pasti kita ketakutan. Apalagi media senang mempermainkan perasaan pembaca… Cieeehh, ih apaan sih?? 😀 Nyatanya aktivitas di Singapura masih berjalan normal. Orang-orang masih keluar rumah seperti biasa. Transportasi, tempat wisata, mall, kantor, sekolah, dan lain-lain masih beroperasi dan berjalan seperti biasa. Belum jadi kota mati kok, guys! Pemerintah hanya menghimbau jangan berkunjung ke tempat-tempat ramai.
3. Persediaan Makanan Cukup
Di media banyak tersebar foto-foto tentang orang-orang yang “kesetanan” memborong makanan atau kebutuhan pokok, macam mau ada perang gitu 😀 Hal ini karena kepanikan sesaat saja, dan tidak terjadi di semua wilayah. Tidak semua orang Singapura panikan juga, kan? Cuma yang diberitakan yang sisi paniknya saja, padahal orang yang tenang-tenang saja lebih banyak kok.
Alasan orang-orang membeli makanan dan kebutuhan sehari-hari lebih banyak adalah agar mereka tidak sering-sering keluar rumah dan lebih sedikit melakukan kontak dengan orang lain. Dengan demikian resiko tertular virus bisa di minimalisir.
Beberapa supermarket dan toko-toko yang saya datangi tidak ada lonjakan pembelian yang serius. Cuma beberapa makanan seperti mie instant, makanan kering, makanan kalengan, dan beras yang agak kosong. Sebenarnya bukan benar-benar kosong, masih ada kok, cuma yang tersisa tinggal merek yang mahal atau yang rasanya kurang enak. Jangan kuatir, stock cepat terisi kembali. Semalam saya cari telur di toko dekat block sudah habis, tapi paginya sudah ada lagi. Sekarang semua supermarket/toko yang saya datangi normal kok, gak ada orang rebutan sembako 😀
4. Jaga Kebersihan Diri
Virus Corona menular melalui cairan yang “loncat” ke tubuh kita lewat bersin, batuk, atau jabat tangan. Pencegahannya adalah menjaga kebersihan diri. Sering-sering mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir. Jika tidak bisa mencuci tangan gunakan hand sanitizer. Jangan menyentuh muka, mata, hidung, dan mulut jika belum mencuci tangan.
Pemakaian masker hanya dianjurkan pada saat kita dalam keadaan kurang sehat atau sakit. Pada saat badan kurang sehat immune (imun = daya tahan/kekebalan tubuh) menurun sehingga mudah terjangkit virus. Pemakaian masker juga mencegah penyakit kita menular pada orang lain.
Jika asupan makanan kita kurang benar misalnya jarang makan sayur atau buah, kita bisa menambah vitamin dalam bentuk suplemen. Vitamin C sudah diketahui sebagai penambah imun tubuh. Pada masa penyebaran virus ini sangat disarankan perbanyak makanan yang mengandung vitamin C. Selain itu juga jangan stress dan capek. Stress terbukti menurunkan imun tubuh sehingga orang stress mudah terserang penyakit.
Oh ya, virus ini tidak tahan panas. Jadi disarankan sering-sering terkena sinar matahari, jangan pakai AC, dan buka jendela rumah.
5. Ikuti Kata Hati
Bagi orang yang panikan tentu saja baru baca berita sudah ketakutan. Saya menemukan banyak berita yang ditulis dengan judul yang menimbulkan ketakutan. Contohnya salah satu berita dari Liputan6 “Status Waspada Virus Corona Singapura Naik Jadi Oranye, Kini Total Korban Capai 720”. Nah dengan judul seperti ini orang akan berpikir korban di Singapura ada 720 orang, padahal itu jumlah korban meninggal di seluruh dunia pada saat itu. Saya baca di beberapa grup traveling ada banyak orang yang memutuskan membatalkan kunjungannya ke Singapura.
Tentu saja saya tidak bisa menjamin traveling ke Singapura aman dari virus, tapi saya juga tidak bisa bilang tidak aman. Tiap orang punya imun yang berbeda. Tiap orang juga punya ketakutan yang berbeda. Jika Anda yakin sehat dan dapat menjaga kebersihan diri, silakan datang ke Singapura. Jika Anda tidak yakin sebaiknya jangan pergi. Maskapai tidak akan memberi refund jika tiket dihanguskan, kecuali ada penghentian penerbangan ke Singapura.
6. Persiapkan Hal-Hal yang Berkaitan dengan Kesehatan
Yang paling penting disiapkan jika tetap ingin ke Singapura adalah masker, hand sanitizer, vitamin, dan travel insurance. Jika Anda pergi liburan ke negara mana pun tanpa travel insurance itu namanya bukan liburan! Liburan bisa jadi mimpi buruk jika Anda tiba-tiba kecelakaan atau terkena penyakit.
Biaya rumah sakit di luar negeri berkali-kali lipat dari biaya rumah sakit di negeri kita sendiri. Hal ini karena perbedaan nilai mata uang dan biasanya kita dikenakan harga orang asing yang tentunya lebih mahal dari harga orang lokal.
7. Saya Tetap di Singapura
Bagi yang bertanya gimana perasaan saya sekarang, jawaban saya biasa-biasa saja. Saya tetap keluar rumah meski tidak sesering sebelum ada virus. Saya tetap bertemu teman-teman, pergi ke mall, wet market, makan di resto/food court, dan tetap naik kendaraan umum (MRT/bus). Saya hanya rutin minum jahe dan menambah minum suplemen vitamin C saja.
Gak pengen ngungsi ke Indonesia?? Sepertinya sementara ini saya tetap di Singapura. Alasan saya tetap tinggal di Singapura karena pelayanan kesehatan di Singapura sudah terkenal bagus dan diakui internasional. Hasil test virus juga cepat keluarnya, sehingga korban lebih cepat ditangani. Rumah sakit Singapura sudah tahu bagaimana menangani korban Corona dan mereka juga sudah pengalaman menangani para korban SARS. Saat ini sudah ada 9 orang yang dinyatakan sembuh dari Corona.
Jika saya kembali ke Jakarta takutnya saya dikira membawa virus, dan kalau benar ada virus saya akan terkenal karena media di Indonesia (kebanyakan) kurang menghargai privacy korban. Nama, foto, atau data korban terpampang di semua media. Belum lagi nanti banyak yang mewawancarai tetangga, ketua RT, ketua RW, lurah, hansip, atau bahkan tukang siomay yang biasa lewat depan rumah 😀 Nanti seluruh Indonesia menyalahkan saya 😀 Belum lagi nanti ada drama-drama di rumah sakit karena bayar dengan BPJS 😀 😀 😀
Saya akan kembali ke Indonesia jika keadaan di Singapura benar-benar gawat. Itu juga jika terbukti di Indonesia benar-benar tidak ada virus ya 🙂
Demikian penjelasan saya dalam menjawab pertanyaan mereka yang ingin tahu bagaimana keadaan saya dan keadaan Singapura di tengah penyebaran virus Corona.
Semoga badai virus cepat berlalu ya, guys! Semoga kita semua sehat selalu.
Salam sehat!
Desi Sachiko
Featured image taken from s.yimg.com
*
Baca juga:
CARA MEMAKAI DAN MELEPAS MASKER YANG BENAR
Comment
salam blogger kak des..mari bertukar kunjungan.