• Home
  • About
    • Profile
    • My Library
  • Contact
  • Privacy
  • Home
  • About
    • Profile
    • My Library
  • Contact
  • Privacy

Kerenkah Nama Pakai Gelar?

May 17, 2014

Masih ingat kasus Rhoma Irama yang menambah gelar “Prof.” palsu di depan namanya?? Hal ini dilakukan untuk menarik simpati para pendukung dalam kampanye pencalonan presiden. Mungkin Anda juga sering mendengar ada orang yang membeli ijazah tanpa harus susah payah bersekolah? Saya tak perlu jauh-jauh mencari contoh, dulu tetangga saya ada yang melakukannya. Motifnya untuk memudahkan karir dan memuluskan jalan dalam mencapai tujuan tertentu.

Gelar akademik (di depan atau belakang nama) dipandang sebagai prestige; gengsi, kebanggaan, atau kehormatan. Setidaknya itu yang terjadi di Indonesia. Bukan hanya gelar akademik, namun penambahan gelar kebangsawanan  dan keagamaan juga berpengaruh dalam status sosial seseorang. Contoh gelar kebangsawanan seperti Raden, Gusti, Sultan, Andi, dan sebagainya. Gelar keagamaan seperti Haji atau Hajjah dalam Islam (kalau agama lain saya tidak tahu).

Tidak banyak orang yang tahu sejarahnya bahwa sebenarnya gelar Haji dipakai karena aturan pemerintah Belanda pada masa penjajahan dulu. Orang yang baru kembali dari ibadah haji akan diberi gelar Haji pada namanya, mulai dari panggilan hingga ke dokumen. Hal ini dilakukan agar mudah untuk mendeteksi dan mengawasi gerak-gerik para haji, karena dicurigai dapat membuat sebuah perubahan yang membahayakan kekuasaan penjajah. Anehnya zaman sekarang orang bangga sekali jika memakai gelar Haji, padahal dalam Islam tidak ada aturan orang yang sudah melakukan ibadah haji diberi gelar Haji atau Hajjah.

Kebanggaan akan gelar kadang malah mengesankan sebuah kesombongan diri. Apalagi jika gelar yang mereka miliki bukanlah gelar yang istimewa. Saya pernah melihat undangan pernikahan yang calon pengantinnya mencantumkan gelar akademik Ahli Madya (D3 atau zaman dahulu disebut Sarjana Muda). Menurut saya bukannya terkesan keren tapi malah memalukan. Zaman sekarang ijazah S1 sudah biasa (banget), bukan hal langka, eh ini malah mencantumkan gelar Ahli Madya! 😀

Bolehlah Anda merasa sudah susah payah berjuang kuliah bertahun-tahun, tapi bukan berarti tiap kali Anda menuliskan nama harus menyertakan gelar akademik. Begitu pula dengan gelar Haji/Hajjah. Mungkin karena biaya pergi haji mahal, jadi kalau sudah pergi haji tapi tidak pakai gelar “Haji/Hajjah” rugi dong yaaa…?? 😀

hetifah-twitter

twitter-marissahq

twitter-desyratna

Saya pribadi tidak masalah jika orang mau menambahkan gelar apapun pada namanya, asalkan gelar tersebut dipakai sesuai dengan konteksnya. Misalnya Anda seorang pengajar atau guru besar di suatu universitas, gelar akademik tentu sangat wajar digunakan. Gelar kebangsawanan lebih cocok digunakan saat ada acara-acara adat. Begitu pula dengan gelar keagamaan, lebih baik dipakai jika Anda memang seorang pemuka agama.

Salam down to earth!
Desi Sachiko

Featured pic taken from aliexpress.com

*

Suka artikel ini? Silakan bagikan:

 
 
 Tweet  
BanggaGayaGelarIndonesiaManusiaPendidikanPolitikPsikologiSarjanaSikapUniversitas
Share

Campur

You might also like

[Covid-19] Stop Traveling Sementara
March 12, 2020
[Corona Virus] Singapore Aman Gak, Sih??
February 8, 2020
Ribet dan Mahalnya Punya Mobil di Singapura
August 1, 2019

Comment


Razi
August 28, 2016 at 6:34 am
Reply

Bagi penulis mungkin memalukan memiliki gelar Ahli Madya.. tapi bagi yang berjuang untuk mendapatkan gelar tersebut belum tentu begitu.



Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Jika Anda beretika, Anda melakukan share artikel bukan copy paste :)

  • AKU VAKSIN COVID DI SINGAPURA

    https://youtu.be/wQ4mIKyLgTM
  • YouTube Channel

  • TIKTOK

    Facebook Pagelike Widget
  • Recent Posts

    • Inilah Mengapa Saya Kurang Suka Instagram May 24, 2021
    • Kerja Keras Doang Nggak Cukup, YouTuber Perlu Hoki Juga! May 22, 2021
    • Nikah dengan Bule, Haruskah Pakai Nama Keluarga Suami? May 14, 2021
    • Jangan Katakan Ini Pada Wanita yang Mengalami Keguguran May 9, 2021
    • Cuma Modal Kulit Hitam Doang Bisa Dapat Bule?? February 15, 2021
  • Recommended Posts

    • Ribet dan Mahalnya Punya Mobil di Singapura
    • [Covid-19] Cara Mengurangi Resiko Tertular Virus
    • Cara Memakai dan Melepas Masker yang Benar
    • Bukan Cuma di Instagram, Dari Dulu Sudah Ada Endorse di Blog
    • Ketika Vlog Mulai Menyingkirkan Blog, Haruskah Blogger Hijrah Jadi Vlogger??
    • Jangan Melaminating Dokumen
    • Traveling Bawa Banyak Barang? Beli Bagasi dong!
    • Minta Oleh-Oleh Udah Gak Zaman!
    • Hal-Hal yang Harus Dipikirkan Sebelum Masuk ke Zona TTM
    • Tips Anti Gagal Move On
    • Enaknya Jadi Jomblo
    • Mampukah Anda Memaafkan?
    • Menolong Orang Lain Tanpa Menyakiti
    • Pengalaman Menghilangkan Panas Cabai di Tangan
  • Categories

    • Buleuforia & Mixed Marriage
    • Campur
    • Cinta & Wanita
    • Highlight
    • Info & Tips
    • Internet & Media Sosial
    • Karir & Bisnis
    • Note to Self & Curhat
    • Parenting & Family
    • Tempat & Traveling



© Copyright Desi Sachiko 2012-2021