• Home
  • About
    • Profile
    • My Library
  • Contact
  • Privacy
  • Home
  • About
    • Profile
    • My Library
  • Contact
  • Privacy

Pernikahan Penting Bagi Wanita

December 29, 2012

Bagi banyak pasangan di negara barat, cinta tidak harus (bertujuan) menikah. Mereka merasa pernikahan tidak lagi dianggap perlu atau bahkan hanya menjadi beban.

Namun percaya atau tidak, hal tersebut hanya berlaku bagi pria. Kini makin banyak pria berpikir pernikahan seperti memasukan mereka ke dalam kurungan. Bagi wanita, menikah masih menjadi momen penting dalam kehidupannya. Terlepas apakah dia orang barat atau timur. Pada kenyataannya wanita modern masih ingin menikah.

Setiap wanita yang saya temui – teman atau bukan, pasti membicarakan tentang pernikahan dan keluarga. Bukan hanya mereka yang fanatik terhadap agama tetapi mereka yang tidak peduli dengan agama juga menginginkan pernikahan. Mengapa pernikahan begitu penting bagi seorang wanita khususnya di Asia?

Legal komitmen.
Pernikahan adalah komitmen tertinggi dalam sebuah hubungan. Pernikahan dimaksudkan untuk mengikat seorang pria dan wanita untuk memperkuat hubungan mereka dalam komitmen yang sah.

Agama dan tradisi.
Agama mewajibkan umatnya untuk menikah, terutama bagi yang telah mampu (memiliki pekerjaan dan cukup umur). Di luar agama juga ada budaya yang mengharuskan seseorang menikah pada usia tertentu.

Ingin memiliki anak.
Dengan menikah seorang wanita bisa memiliki anak yang sah secara hukum. Anak yang dilahirkan diluar pernikahan memiliki resiko tidak mendapatkan biaya hidup atau warisan  tanpa bisa menuntut secara hukum.

Keamanan dan tanggung jawab.
Hak dan kewajiban dari pasangan menikah didefinisikan dalam undang-undang perkawinan. Pelanggaran dalam hak dan kewajiban dapat dituntut di pengadilan. Hal ini membuat wanita merasa aman.

Kehormatan dan status dalam masyarakat.
Wanita yang menikah memiliki status sosial yang lebih “baik” dalam masyarakat daripada wanita yang belum atau tidak menikah. Di Indonesia, ukuran kesuksesan seseorang masih diukur dari kata “nikah” dan “anak”.

Tekanan dari keluarga.
Orang tua biasanya lebih bahagia bila anaknya telah menikah. Mereka menganggap bahwa mereka telah lengkap menjadi orang tua dan merasa lebih tenang jika anaknya telah menikah. Hal ini membuat orang tua menekan anaknya untuk segera menikah.

Pernikahan tidak sama dengan hidup bersama, karena kebanyakan hal itu tidak diterima oleh keluarga, agama,  dan masyarakat – khususnya di Asia. Hidup dalam pernikahan memiliki lembaga yang mengakui dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan hukum.

Selain dari sisi hukum, pernikahan memberikan dampak psikologis yang penting bagi wanita. Pernikahan memiliki arti tersendiri bagi wanita sebagai bukti keseriusan pria, karena pernikahan menunjukkan bahwa seorang pria bersedia untuk menghabiskan sisa hidupnya bersama wanita pilihannya. Wanita ingin merasa dicintai dan dihargai oleh pria untuk hal-hal lain selain seks. Sebagian besar wanita tidak cukup percaya pada pria sampai namanya tertulis dalam dokumen pernikahan.

Jika Anda dalam hubungan monogami yang sudah cukup lama, tetapkanlah untuk menikah. Keengganan untuk menikah menunjukkan tidak adanya rencana masa depan. Jika Anda seorang wanita, pria yang mau menikahi Anda adalah pria yang menghargai Anda; menghargai waktu Anda, menghargai cinta Anda, dan menjaga reputasi Anda dalam masyarakat. Jika seorang pria menginginkan Anda sekarang dan di masa depan, dia harus menunjukkannya. Jika tidak, jangan buang waktu terlalu lama.

Featured pic taken from bossinacouture.com

*

Suka artikel ini? Silakan bagikan:

 
 
 Tweet  
IndonesiakeluargaMasyarakatMenikahPentingPerilakuWajibWanita
Share

Cinta & Wanita

You might also like

[Covid-19] Stop Traveling Sementara
March 12, 2020
[Corona Virus] Singapore Aman Gak, Sih??
February 8, 2020
Ribet dan Mahalnya Punya Mobil di Singapura
August 1, 2019

Leave A Reply


Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Jika Anda beretika, Anda melakukan share artikel bukan copy paste :)

  • AKU VAKSIN COVID DI SINGAPURA

    https://youtu.be/wQ4mIKyLgTM
  • YouTube Channel

  • TIKTOK

    Facebook Pagelike Widget
  • Recent Posts

    • Inilah Mengapa Saya Kurang Suka Instagram May 24, 2021
    • Kerja Keras Doang Nggak Cukup, YouTuber Perlu Hoki Juga! May 22, 2021
    • Nikah dengan Bule, Haruskah Pakai Nama Keluarga Suami? May 14, 2021
    • Jangan Katakan Ini Pada Wanita yang Mengalami Keguguran May 9, 2021
    • Cuma Modal Kulit Hitam Doang Bisa Dapat Bule?? February 15, 2021
  • Recommended Posts

    • Ribet dan Mahalnya Punya Mobil di Singapura
    • [Covid-19] Cara Mengurangi Resiko Tertular Virus
    • Cara Memakai dan Melepas Masker yang Benar
    • Bukan Cuma di Instagram, Dari Dulu Sudah Ada Endorse di Blog
    • Ketika Vlog Mulai Menyingkirkan Blog, Haruskah Blogger Hijrah Jadi Vlogger??
    • Jangan Melaminating Dokumen
    • Traveling Bawa Banyak Barang? Beli Bagasi dong!
    • Minta Oleh-Oleh Udah Gak Zaman!
    • Hal-Hal yang Harus Dipikirkan Sebelum Masuk ke Zona TTM
    • Tips Anti Gagal Move On
    • Enaknya Jadi Jomblo
    • Mampukah Anda Memaafkan?
    • Menolong Orang Lain Tanpa Menyakiti
    • Pengalaman Menghilangkan Panas Cabai di Tangan
  • Categories

    • Buleuforia & Mixed Marriage
    • Campur
    • Cinta & Wanita
    • Highlight
    • Info & Tips
    • Internet & Media Sosial
    • Karir & Bisnis
    • Note to Self & Curhat
    • Parenting & Family
    • Tempat & Traveling



© Copyright Desi Sachiko 2012-2021